Ketua TP PKK Pusat, Ny. Tri Suswati Tito Karnavian melantik Ketua TP PKK Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT melanjutkan masa bakti tahun 2017-2022 secara virtual di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (11/11/2020).
Banda Aceh (fanews.id) — Istri Gubernur Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, M.T resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Aceh, Rabu (11/11/2020).
Dyah melanjutkan masa bakti periode 2017-2022 yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum TP-PKK Nomor 05/KEP/PKK.Pst/XI/2020 tentang pergantian posisi Ketua TP-PKK Aceh yang sebelumnya dijabat Istri Gubernur Aceh terdahulu Darwanti A Ghani.
Prosesi pelantikan tersebut dilakukan secara virtual oleh Ketua Umum TP-PKK Pusat Tri Tito Karnavian yang diikuti oleh sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan seluruh ketua dan pengurus TP-PKK se-Aceh dari Restoran Meuligoe Gubernur Aceh.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, M.T meminta agar pengurus TP-PKK baru harus mampu menjalankan program- programnya dengan baik dan terukur. Adapun program tersebut harus berfokus kepada skala prioritas yang ada.
Untuk Aceh, kata Nova, skala prioritas itu adalah isu yang berkembang di tengah masyarakat saat ini, seperti isu yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, penanganan stunting, penguatan PAUD, pencegahan penyalahgunaan narkoba, serta mendorong kerajinan Aceh agar mampu bersaing di tingkat nasional.
“Sejak awal PKK dibentuk untuk membantu program pemerintah, khususnya di bidang pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Maka itu, pengurus PKK harus sering turun ke lapangan, melebur dengan masyarakat supaya bisa mendengar keluhan masyarakat terkait isu yang berkembang,” kata Nova.
Nova berharap, dengan dilantiknya Ketua Definitif Tim Penggerak PKK Aceh dapat memperkuat kembali program PKK Aceh untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum TP-PKK Pusat Tri Tito Karnavian mengucapkan selamat atas pelantikan ketua dan pengurus baru TP-PKK Aceh untuk melanjutkan kepengurusan di sisa masa bakti 2017- 2020.
“Saya yakin dan percaya Ibu Dyah mampu mengemban amanah ini dengan baik dan tentunya tetap berpedoman pada peraturan PKK,” kata Istri dari Menteri Dalam Negeri tersebut.
Dia berharap, semua ketua beserta pengurus PKK Aceh bisa dapat memberikan dedikasi serta komitmen dan pengabdian yang tinggi dalam menjalankan tugas- tugasnya dengan mengedepankan isu yang genting saat ini seperti pencegahan Covid-19.
Selain itu, ia juga mengingatkan kembali tentang 10 Program Pokok PKK yaitu penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.
Ia mengatakan, untuk menjalankan itu semua perlu adanya kerjasama yang baik diantara 4 pokja PKK dan serta menjalin kemitraan yang kuat dengan steak holder lainnya.
“PKK juga harus mampu membangun dan menguatkan kemitraan yang baik bersama steak holder, buat program kerja serta susun berdasarkan seluruh tingkatan kerja PKK agar semua program dapat dijalankan dengan baik,” ujarnya.[]