Banda Aceh (fanews.id) —- Dinas Pendidikan Aceh menjalin kerjasama dengan Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh dalam hal peningkatan mutu dan kualitas lulusan SMK agar dapat terwujudnya program pemerintah link and match atau “penikahan massal” dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Aceh menargetkan sepuluh ribu lulusan vokasi dapat terserap di dunia kerja dan industri.
Prosesi penandatanganan naskah kerjasama dilaksanakan oleh Drs H Rachmat Fitri HD, MPA selaku Kepala Dinas Pendidikan Aceh dan Joni Turiska, M. Mar. E selaku Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Selasa (24/11/2020) di Banda Aceh.
Dalam kegiatan itu turut hadir Kabid Pembinaan SMK, Azizah, M. Pd, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, MM, Wakil Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Tenaga Ahli Disdik Aceh, Kepala SMK, serta sejumlah pejabat lainnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan Nota Kesepahaman oleh kedua belah pihak yang menandai dimulainya kerjasama tersebut dan dilanjutkan dengan penukaran cindera mata serta foto bersama.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri dalam sambutannya menyampaikan pemerintah telah merancang tujuh program unggulan yang bertujuan menguatkan kapasitas kelembagaan pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
“Salah satunya adalah dengan cara memperbanyak kerjasama dengan dunia kerja. Dalam hal ini Disdik Aceh bulan lalu juga telah melakukan kerjasama dengan sembilan perusahaan besar Indonesia untuk menyelaraskan program ini,” ujar Haji Nanda sapaan akrab beliau.
Haji Nanda menjelaskan ketujuh program unggulan yang akan membantu memaksimalkan kegiatan “pernikahan massal” tersebut, yaitu Program Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dengan IDUKA, Program Pengembangan Penilaian Mutu PTV Berstandar IDUKA, Program Penguatan dan Pengembangan Pusat Karir di Perguruan Tinggi Vokasi, Program Penguatan PTV dalam Melaksanakan RPL, Program Penguatan Humas PTV bagi Kemitraan IDUKA, Program Penyelarasan Kurikulum dan Sarpras PTV dengan IDUKA, dan Program Kampus Pendamping Kemitraan.
” Poltekpel Malahayati akan memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk magang di kampus yang terletak di kawasan Krueng Raya, Aceh Besar. Kampus ini memiliki Kapal latih yang bisa dimanfaatkan untuk memberi pemahaman kepada siswa SMK khususnya untuk siswa jurusan Noutika Kapal Niaga (NKN),” ungkapnya.
Selain bekerja diperkapalan dan pelayaran lainnya, Kadisdik Aceh berharap nantinya para lulusan pelayaran juga dapat bekerja pada tiga kapal milik Pemerintah Aceh yang meliputi Aceh Hebat-1, Aceh Hebat 2, dan Aceh Hebat 3 yang dimanfaatkan untuk moda transportasi antar pulau di Aceh.
“Jadi dengan kata lain, kita ingin membangun stigma positif terhadap lulusan SMK. Di Poltekpel Malahayati ini berada dibawah Kemenhub tentu sangat banyak jaringan IDUKA yang bisa terkonekasi langsung dengan lulusan SMK di Aceh,” jelasnya.
Rachmat Fitri menuturkan hal yang paling penting adalah adanya motivasi dari siswa sendiri. Lalu tugas guru adalah membimbing siswanya agar bisa menggali potensi yang ada pada diri siswa. Pemerintah sudah memberi peluang besar kepada lulusan SMK agar bisa bekerja sesuai dengan keahliannya.
“Poltekpel Malahayati memiliki jurusan-jurusan yang sesuai dengan SMK Pelayaran khususnya yang ada di Sabang. Selain itu Poltekpel ini juga sudah memiliki pengakuan standar internasional sehingga proses permagangan dan praktik siswa akan lebih berkualitas,” tuturnya.
Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Joni Turiska, M. Mar. E menjelaskan dengan adanya kerjasama ini maka akan memberikan manfaat bagi SMK. Terutama untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dalam dunia kerja khususnya bidang kemaritiman dan pelayaran.
“Kami sangat menginginkan sebagian besar lulusan SMK Aceh dapat lulus dan bekerja di Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh khususnya dan juga seluruh Poltek di Indonesia maupun perkapalan di luar negeri,” ujarnya.
Pihak Poltekpel Malahayati Aceh, lanjutnya menargetkan setiap tahunnya ada enam puluh persen mahasiswa Poltekpel berasal dari Aceh, sedangkan empat puluh persennya berasal dari luar daerah. Namun saat ini kondisinya malah sebaliknya, bahkan peminat dari luar daerah sangat banyak untuk masuk ke kampus tersebut.
“Tiap tahunnya jumlah peminat menurun dari Aceh. Kami minta putra putri aceh yg lulus untuk ditempatkan di Aceh.
Kerjasama ini merupakanmomentum yg bagus. Mudah-mudahan kedepan makin banyak anak aceh yang lulus di Poltekpel Malahayati Aceh,” ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya menginginkan adanya MOA dengan SMK agar dapat dijelaskan secara rinci teknis pelaksanaan kerjasama kedepannya. Pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan daerah.
“Kami menyambut baik dan sangat senang atas nota kerjasama ini. Kami selalu siap untuk bekerja untuk bersama membangun daerah dengan segenap kemampuan kami,” katanya.
Kerjasama itu, katanya merupakan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, Sumber Daya Manusia (SDM), dan pemaksimalan penggunaan aset pembelajaran praktik (laboratorium simulator dan kapal latih).
Sementara Wakil Walikota Sabang, Drs H Suradji Yunus mengatakan potensi Sabang sangat besar dibidang kelautan dan perikanan sehingga dengan kerjasama maka akan memudahkan Pemerintah Sabang dalam mengelola potensi tersebut.
“Untuk mewujudkan program aceh hebat dan aceh carong kerjasama ini sangatlah penting. Lulusan SMK dapat diterima dan langsung bisa bekerja adalah harapan kita semua. Di Sabang ada SMK Kelautan yang sangat berpotensi untuk kita kembangkan kedepannya,” tutup Wakil Walikota Sabang.