Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengikuti peluncuran program kerjasama pemerintah Indonesia dan UNICEF periode 2021-2025 di pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (28/1/2021). Kegiatan tersebut dibuka langsung secara virtual oleh Menteri Bappenas.
Banda Aceh (fanews.id) — Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan lanjutan program kerja sama Pemerintah Indonesia dan UNICEF untuk periode 2021-2025. Kerjasama tersebut, kata dia, memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung terhadap perbaikan indikator-indikator terkait kehidupan anak-anak di Aceh.
“Semoga kerjasama yang terus terjalin dengan baik ini akan memberikan dampak positif untuk kemajuan daerah dan negara kita, terutama bagi anak-anak generasi penerus bangsa,”kata Nova Iriansyah, dalam acara peluncuran program kerja sama Pemerintah Indonesia dan UNICEF periode 2021-2025 yang digelar secara virtual oleh Kementerian Bappenas RI, Kamis, (28/1).
Aceh menjadi salah satu provinsi yang dipilih sebagai lokasi pelaksanaan sejumlah program kerja sama UNICEF dan Pemerintah Indonesia pada periode 2021-2025. Selain Aceh, program tersebut juga dilaksanakan di tujuh provinsi lainnya, yaitu, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
Nova mengatakan, hubungan antara Pemerintah Aceh dan UNICEF Indonesia sudah terbangun sejak lama. Ia pun menyadari akan pentingnya dukungan lintas sektor dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya yang terkait
dengan pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak.
Nova menyebutkan, pada periode kerjasama sebelumnya, yakni 2016-2020, UNICEF telah memberikan dukungan secara konsisten kepada Pemerintah Aceh. Di antaranya adalah kontribusi dalam penurunan stunting,
mendukung pencapaian terget Sustainable Development Goals (SDGs) di Aceh khususnya untuk anak-anak, mendukung program Pusat Kesejahteraan Sosial dan Perlindungan Anak Integratif (PKSAI), dan menginisiasi program eliminasi malaria.
Selanjutnya, mendukung perlindungan anak dari penyakit menular melalui imunisasi, ikut berperan aktif dalam menanggulangi
dampak pandemi COVID-19, sosialisasi pedoman tatalaksana COVID-19 kepada
para tenaga kesehatan agar layanan terhadap ibu dan anak tetap berjalan dengan optimal. Kemudian, penguatan layanan dan informasi psikososial, dan dukungan di bidang layanan air bersih, sanitasi dan hygiene.
“Untuk itu, Pemerintah Aceh menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan Program Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan UNICEF untuk Periode 2021-2025,”ujar Nova.
Menteri Bappenas RI, Suharso Monoarfa, mengatakan, program kerja sama tersebut telah lama dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNICEF. Ia mengatakan, kerja sama yang akan diluncurkan tersebut merupakan kerja sama yang kesepuluh.
“Setiap siklus itu lima tahun masa kerja samanya, ini berarti Pemerintah Indonesia dan UNICEF telah terukir selama 50 tahun,”kata Suharso.
Ia mengatakan, kerja sama yang baik itu telah mendatangkan manfaat bagi Indonesia. Untuk itu ia mengucapkan terimakasih atas dukungan yang konsisten dari UNICEF ketika Indonesia sedang giat-giatnya membangun sumber daya manusia, yanga tentunya memulai dari pembangunan anak-anak.
“Cita-cita setiap keluarga hampirlah sama, mereka mengharapkan anak-anaknya kelak menjadi manusia bermanfaat dengan dasar akhlak yang tinggi, mampu bersaing dan dipersiapkan sedemikian rupa untuk menghadapi masa depan,”kata Suharso.
Sementara itu, Kepala UNICEF Perwakilan Indonesia, Debora Comini, mengatakan, UNICEF dan Pemerintah Indonesia telah membangun hubungan kerja sama yang erat sejak tahun 1966. Selama rentan waktu itu, Indonesia telah mencapai banyak kemajuan, utamanya terkait tantangan yang dihadapi anak-anak.
“Indonesia telah mencapai banyak kemajuan, di antaranya penurunan angka kematian ibu dan anak, peningkatan status gizi anak, peningkatan akses ke air layak sanitasi dan akses yang jauh lebih baik ke pendidikan,”kata Debora.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyusun program kerja sama yang baru dan didukung oleh kalangan masyarakat dan sektor swasta agar rencana tersebut dapat cepat dirasakan hasilnya oleh anak-anak Indonesia.
Adapun program tersebut, antara lain, mencakup bidang kesehatan , gizi, air dan sanitasi serta pendidikan. Program tersebut diharapkan dapat mendukung program pembangunan SDM Indonesia yang telah dicantumkan dalam RPJMN pada 2024. [•]