FANEWS.ID – Sebanyak 50.272 anak nelayan di Aceh telah menerima bantuan pendidikan Yayasan Pangkai Meureunoe Aneuk Nelayan (YPMAN). Beasiswa pendidikan itu telah disalurkan sejak 2001-2023 atau selama 22 tahun.
“50.272 penerima dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi,” kata Ketua Umum YPMAN Aceh, Mawardi Ismail, Senin (1/1).
Mawardi menyebut, hingga hari ini 75 persen dari hasil usaha dana abadi YPMAN diperuntukkan untuk bantuan pendidikan atau beasiswa anak nelayan Aceh.
Selanjutnya, sebesar 10 persen untuk penambahan dana abadi, dan 15 persen untuk operasional Yayasan, termasuk bantuan operasional Panglima Laot Aceh, 18 Panglima Laot kabupaten/kota dan 179 Lhok di Aceh.
“Para panglima laot berperan mengumpulkan dokumen dan merekomendasikan anak nelayan yang memenuhi kriteria sebagai calon penerima bantuan,” ujarnya.
Pada tahun 2023, kata Mawardi, untuk pertama sekali YPMAN memperkenalkan beasiswa kompetitif. Program itu diperuntukkan bagin36 anak nelayan untuk jenjang perguruan tinggi.
Menurutnya program itu menyasar mahasiswa berprestasi dan dari keluarga nelayan kurang mampu dari 18 kabupaten/kota dalam wilayah panglima laot.
“Setiap wilayah panglima laot kabupaten/kota dapat mengusulkan dua orang calon penerima, YPMAN akan mengalokasikan masing-masing Rp1 juta rupiah per bulan per mahasiswa selama melaksanakan kuliah, dengan catatan tidak lebih dari 8 Semester serta Indeks Prestasi Kumulatifnya minimal 3,00 yang dibuktikan dengan Kartu Hasil Studi setiap semester,” jelasnya.
Mawardi berharap, program beasiswa kompetitif dapat lebih bermanfaat dan mempercepat peningkatan kesejahteraan nelayan melalui pendidikan.
“Kita berharap, beasiswa kompetitif dapat lebih bermanfaat dan membantu memastikan keberlanjutan studi anak nelayan memperoleh pendidikan yang layak dan kemudian mereka akan berkontribusi kembali meningkatkan kesejahteraan nelayan secara lebih nyata dan luas,” pungkasnya.(red/habaaceh)