BERITA ONLINE TERVIRAL

650 Aparat Desa Peserta Studi Banding Asal Aceh Telantar di Kualanamu, ini Penyebabnya

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 22 Maret 2021 - 15:31 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Meulaboh – Sebanyak 650 orang aparat desa dari 325 desa di Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh telantar di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara setelah menempuh perjalanan darat selama 6-7 jam dari Aceh pada Senin (22/3).

Seyogianya ratusan aparat desa yang merupakan peserta studi banding pengembangan wisata desa tersebut, dijadwalkan berangkat ke Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Senin, pagi.

“Kami sangat kecewa dengan kejadian seperti ini, semua peserta yang harusnya berangkat pada Senin pagi ternyata tidak jadi berangkat,” kata Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Aceh Tenggara Nawi Sekedang yang dihubungi dari Meulaboh Aceh Barat.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Update Covid 19 Aceh : Agara Zona Oranye, Kasus Covid-19 Tambah 147 Orang

Menurut dia sesuai informasi yang diperoleh oleh peserta kegiatan, jadwal keberangkatan ratusan aparat desa ke Lombok Nusa Tenggara Barat tersebut pada Senin pagi melalui Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang Sumatera Utara.

Namun setiba di Sumatera Utara, kata Nawi Sekedang, peserta mendapatkan informasi dari panitia penyelenggara ternyata keberangkatan peserta studi banding tersebut pada Selasa (23/3) besok.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Rektor UIN Ar-Raniry : Pendidikan Aceh Sudah “On The Track”

Berdasarkan hasil konfirmasi kepada panitia penyelenggara kegiatan, kata dia, telantarnya ratusan aparat desa tersebut diduga adanya kesalahan penerimaan informasi dari panitia oleh peserta.

Meski sudah telantar, semua peserta studi banding pengembangan wisata desa asal Aceh Tenggara hingga Senin petang sudah difasilitasi penginapan ke sejumlah hotel di Kota Medan, Sumatera Utara.

“Kami minta pertanggungjawaban panitia, Alhamdulillah semua peserta sudah diinapkan di hotel dengan biaya yang ditanggung panitia,” katanya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kasus Baru Covid-19 Tambah  167 Kasus, Efek Mudik Hingga Juni

Ia juga menjelaskan total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing peserta studi banding pengembangan wisata desa dari Aceh Tenggara tersebut masing-masing sebesar Rp15 juta per orang atau Rp30 juta per desa.

Biaya dari kegiatan tersebut, kata Nawi Sekedang, dilaksanakan sesuai dengan hasil musyawarah desa dan atas dasar kemauan dari seluruh aparat desa di Kabupaten Aceh Tenggara, tuturnya.

Sumber : Antara

Baca Juga

Uncategorized

Babinsa Kodim 0101 /BS bersama Masyarakat Lestarikan Budaya Gotong Royong Disaat Pandemi

Uncategorized

Indeks Ekspektasi Konsumen di Aceh Membaik Seiring Penurunan Kasus Covid-19

Uncategorized

Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada Jalani Vaksin Tahap 2

Uncategorized

Disdik Aceh Gagas Kerjasama dengan Poltekpel Malahayati

Uncategorized

Capella Honda Luncurkan Final Check Standar Pabrikan Rasa Salon

Uncategorized

Ketua DPW PAN Aceh Mawardi Ali Gelar Rapat Perdana Bersama Pengurus Harian

Uncategorized

Hati-hati! Jangan Beli Jika Menemukan Tabung Gas Seperti Ini

Uncategorized

Kunjungan Virtual Deputi Gubernur Bank Indonesia Ke Pasantren Aceh Berbagi Dari Hati