BERITA ONLINE TERVIRAL

Punya Ikatan Sejarah, India Siap Dukung Industri Fesyen Di Aceh

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Rabu, 7 Juli 2021 - 17:32 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANews.Id | Selain menggelar kunjungan ‘diplomatic tour’ ke Konsulat Jenderal Malaysia, delegasi Aceh secara maraton juga menyempatkan kunjungannya ke Konsulat Jenderal (Konjen) India di daerah Medan Baru, Kota Medan.

Delegasi Aceh dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, Selasa (6/7/2021), menyambangi Konjen India dalam rangka meningkatkan kembali hubungan kerjasama Aceh dan India melalui program-program kebudayaan.

Jamaluddin menjelaskan, Aceh dan India memilik ikatan emosional yang kuat terlebih lagi dari sisi sejarah.

“Hal ini bisa dibuktikan lewat akulturasi budaya India di hampir seluruh budaya Aceh yang hampir memiliki kemiripan, seperti dalam hal kuliner, upacara adat bahkan motif-motif tradisional Aceh. Tentu ini disebabkan oleh aktivitas perdagangan rempah Aceh dan India sebagai pemasok tekstil terbesar pada masa lalu,” urai Jamaluddin saat berbincang santai dengan Konjen India Rhagu Gururaj.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemkab Aceh Barat Perkuat FKUB Antisipasi Potensi Konflik

Rhagu juga menjelaskan, India sebagai negara penghasil tekstil terbesar di dunia, sangat mendukung program industri fesyen di Aceh dan sangat memungkinkan untuk dilakukannya investasi di bidang industri tersebut lewat bantuan mesin tekstil.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Timnas Indonesia Main di Uni Emirat Arab pada Sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022

“Kami sangat dukung, kami persilakan Pemerintah Aceh untuk menyediakan platform khusus untuk kerja sama ini agar bisa merealisasikan dalam bidang industri fesyen kedepan,” pungkas Rhagu.

Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Evi Mayasari, menyampaikan hal ini selaras dengan usaha Pemerintah Aceh selama ini dalam membangkitkan kembali industri kain tradisional seperti tenun dan songket Aceh sebagai upaya pelestarian terhadap karya budaya Aceh yang hampir punah lewat industri fesyen.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kadis Sosial: Wanita yang Viral di Medan bukan Warga Aceh

Selain itu, Aeh sebagai provinsi yang mayoritas muslim kebutuhan akan fesyen muslim (modest fashion) terus mengalami peningkatan.

“Permasalahanya saat ini, Aceh belum memiliki industri tekstil yang memadai, bahan baku untuk ini masih sangat terbatas sehingga harga bahan baku menjadi sangat mahal. Demikian pula dengan kain tenun atau songket Aceh saat ini juga masih diproduksi dengan skala kecil dan waktu kerja yang lama dengan menggunakan alat tradisional dan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal apalagi luar negeri,” jelas Evi.

Baca Juga

Uncategorized

Zona Merah Covid-19 “Pindah” ke Banda Aceh dan Sabang. Kasus Baru 385 Orang

Uncategorized

Gubernur Aceh: Sosialisasi dan Penyadaran Masyarakat Efektif Cegah Karhutla

Uncategorized

Ngeri Banget, Semua Daerah RI Ini Masuk Zona Merah

Uncategorized

Gubernur Minta ASN Peduli Terhadap Kondisi Pandemi Covid-19 dengan Menjalankan Protkes

Uncategorized

Motivasi Satgas Madago Raya, Panglima TNI dan Kapolri Pastikan Negara Tak Akan Kalah dari Teroris

Uncategorized

Polres Aceh Besar Gelar Syukuran Upacara Hari Bhayangkara Ke 75 Secara Virtual

Uncategorized

Ketua PKK Aceh Canangkan Vaksinasi Ibu Hamil

Uncategorized

Serda Yudi, Bantu warga Perbaiki Tanggul Penahan Badan Jalan