BERITA ONLINE TERVIRAL

Kisah Lucu ‘Abu Nawas Menolak jadi Pejabat’

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 14 Agustus 2021 - 03:22 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Abu Nawas merupakan tokoh populer dalam khazanah cerita Timur Tengah. Karya paling terkenalnya adalah syair Al I’tirof. Selain itu, kesan lucu melekat pada dirinya. Berikut ini salah satu kisahnya berjudul ‘Abu Nawas Menolak jadi Pejabat’.

Alkisah, suatu hari ayah Abu Nawas mengalami sakit yang sangat berat. Raja khawatir, jika ayah Abu Nawas meninggal, maka tidak ada yang bisa menggantikan posisinya sebagai qadhi (pengadil). Dan, kekhawatiran raja akhirnya memang terjadi. Ayah Abu Nawas meninggal dunia.

Raja tidak punya banyak pilihan untuk mencari pengganti ayah Abu Nawas. Ia berpendapat: Pakiban u meunan minyeuk, pakiban ku meunan aneuk (Bagaimana kelapa demikian pula minyaknya, bagaimana ayah maka akan begitu pula anaknya-ed). Karena itu, Raja pun kemudian menetapkan Abu Nawas sebagai calon tunggal untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan ayahnya, yang semasa hidupnya menjadi qadhi yang sangat adil, jujur, dan bijaksana.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Jadilah Pembina ASN Yang Penuh Dedikasi dan Integritas, Ketua DPRK Aceh Besar Ucapkan Selamat Kepada Sekda Drs. Sulaimi., M.Si

Akhirnya raja mengutus para prajurit untuk menjemput Abu Nawas di kediamannya untuk dihadapkan kepada raja. Tentu saja untuk dimintai kesediaan Abu Nawas menggantikan ayahnya. Sesampai di istana, ternyata Abu Nawas sudah tidak seperti dulu lagi. Abu Nawas sudah gila.

Melihat kenyataan Abu Nawas yang sudah gila, akhirnya raja membatalkan untuk menyerahkan jabatan qadhi kepadanya. Timbul pertanyaan, apakah benar Abu Nawas gila karena ditinggal ayahnya? Tentu tidak. Semasa masih hidup, ayahnya berpesan, janganlah jadi pemimpin. Karena itulah Abu Nawas berpura-pura gila.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Ajak Masyarakat Perangi Hoax, Pemerintah Aceh Mulai Pantau Informasi Bohong

Terkait masalah ini Rasulullah SAW pernah bersabda: “Demi Allah, saya tidak akan menyerahkan suatu jabatan kepada orang yang meminta untuk diangkat dan tidak pula kepada orang yang berharap-harap untuk diangkat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dulu, di zaman sahabat, mereka saling bertolak-tolakan menjadi pemimpin. Dalam sebuah riwayat dijelaskan, Abu Bakar Siddiq yang diminta menggantikan Rasululllah sebagai khalifah, malah mengusulkuan Umar, dengan alasan Umar adalah seorang yang kuat. Tetapi Umar menolak, sebaliknya malah mengusulkan Abu Bakar. Para sahabat memandang jabatan adalah momok yang sangat menakutkan. Mereka berusaha menghindarinya, tentu sebatas kewajaran dan masih mungkin dihindari.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pegawai Pemerintah Aceh Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19

Kenyataan hari ini, orang-orang berlomba-lomba menjadi pemimpin. Dengan dalih, karena panggilan hati, atau karena diminta oleh rakyat. Entah rakyat mana yang memintanya untuk menjadi pemimpin. Inilah basa-basi klasik untuk mengelabui siapa saja, bahwa keinginannya untuk menjadi pemimpin bukan karena ambisi.

Jika ditelaah lebih dalam, penolakan para sahabat didasari atas hadist Rasulullah tentang betapa beratnya menjadi pemimpin. “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya.” Didalam hadis yang lain, sebagaimana disampaikan oleh abu hurairah, “kalian akan berebut untuk mendapatkan kekuasaan. Padahal kekuasaan itu adalah penyesalan di hari Kiamat, nikmat di awal dan pahit di ujung.” (HR Bukhari). []

Sumber : Tagar.id

Baca Juga

Uncategorized

Disdik Aceh: Sekolah Tak Boleh Berhenti di Tengah Pandemi

Uncategorized

Kasus Covid-19 Tambah 152 Orang, Ruang Pinere RSUDZA Nyaris Penuh

Uncategorized

Polres Aceh Besar Lakukan Rapid Tes Antisipasi penyebaran Covid 19

Uncategorized

Hadir DPR RI, Kemenag Aceh Bahani Diseminasi Pembatalan Keberangkatan Haji 2021

Uncategorized

Mentan Serahkan Penghargaan Abdibaktitani Kepada 4 Unit Kerja Distanbun Aceh, Gubernur Sampaikan Selamat

Uncategorized

Jelang HUT Bhayangkara Ke 75, Wakapolda Aceh Sambangi Anak – Anak Difabel SLB Puklat Aceh Besar

Uncategorized

GM PLN Aceh Melakukan Kunjungan Silaturahmi Dengan Ketua DPR Aceh

Uncategorized

Tetap Patuhi Prokes, Koramil 03/Lhok’nga Kodim 0101/BS  Gelar Penyuluhuhan Pertanian