BERITA ONLINE TERVIRAL

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat Jadi Esensi Perdamaian Aceh

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 16 Agustus 2021 - 03:49 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Gubernur Aceh yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr.Iskandar AP, S.Sos, M.Si, saat menjadi narasumber live Dialog “Klik Indonesia Petang” yang disiarkan oleh Stasiun TVRI, dari kediaman pribadinya, Banda Aceh, Minggu (15/8/2021).

BANDA ACEH – Usia perdamaian Aceh yang ke-16 tahun harus dijadikan momentum untuk memupuk spirit pembangunan Aceh. Sebab, esensi dari perdamaian adalah mewujudkan kesejahteraan serta keselamatan bagi seluruh rakyat Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Aceh melalui Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, dalam live Dialog Klik Indonesia Petang TVRI, dari kediaman pribadinya, di Banda Aceh, Minggu (15/8/2021).

Iskandar mengatakan, ruh MoU Helsinki juga telah diperkuat melalui perundang-undangan Republik Indonesia, yang tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Wujud perdamaian MoU Helsinki adalah kesejahteraan dan hidup dalam ketenangan. Pemerintah Aceh, terus mengupayakan masyarakat untuk hidup dalam kecukupan, kebahagiaan dan aman dalam melakukan aktivitasnya,” kata Iskandar.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Stimulus Listrik Telah Tersedia, Begini Cara Mendapatkannya

Iskandar menambahkan, Pemerintah Aceh, melalui lembaga kekhususan Aceh seperti, Lembaga Wali Nanggroe, Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), Dinas Pendidikan Dayah dan beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) lainnya, terus berupaya dan bersinergi dalam mengimplementasikan turunan MoU Helsinki yang terdapat dalam UUPA agar dapat berjalan maksimal.

Ia menyebutkan, hingga saat ini Pemerintah Aceh khususnya pada sektor perdamaian telah melaksanakan butir-butir MoU Helsinki, seperti sudah memberikan lahan seluas 3.557 Hektar kepada 1.779 korban korban konflik Aceh.

Selain itu, kata Iskandar, Pemerintah Aceh juga telah menghibahkan tanah seluas 14.625 meter untuk pembangunan Museum Perdamaian. Pembangunan museum itu penting dilakukan pemerintah mengingat perdamaian Aceh menjadi sejarah bagi Indonesia khususnya Aceh. Perdamaian Aceh juga telah menjadi pembelajaran dan percontohan bagi dunia dalam hal penyelesaian konflik.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Duta Literasi Aceh dan Kepala SMKN 1 Taman Fajar Tampil Di Podcast

“Dalam empat tahun terakhir ini, kami (Pemerintah Aceh) telah menyalurkan beasiswa diploma bagi masyarakat miskin dan korban konflik sejumlah 2.414 orang. Serta ikut menyalurkan beasiswa khusus kepada santri, dhuafa, yatim, dan yatim piatu sebanyak 489.736 orang. Beasiswa khusus lainnya juga diberikan kepada santri muallaf, senif ibnu sabil, dan hafidz quran sebanyak 13.854 orang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iskandar menyebutkan, selama 4 tahun terakhir, Pemerintah Aceh juga telah melakukan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan korban konflik sebanyak 1.157 orang. Kemudian, sebagai wujud perhatian pada UMKM, Pemerintah Aceh pada periode ini, juga telah membantu sebanyak 300.956 pelaku usaha di Aceh dan memberdayakan 60.808 Kepala Keluarga (KK).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bupati Aceh Besar Pembina Apel Harhubnas

Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Keputusan Gubernur untuk melakukan reparasi mendesak Korban pelanggaran HAM masa konflik kepada 245 orang. Pemerintah Aceh, juga memberikan dukungan terhadap sumber daya manusia dan penganggaran operasional bagi kerja-kerja KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) Aceh.

“Pada masa konflik, pelayanan publik di desa ikut terdampak, kami juga telah meningkatkan bebas status tertinggal dan sangat tertinggal sejumlah 2.810 Gampong di Aceh. Kami percaya, pelayanan yang baik dari gampong, akan meningkatkan produktivitas masyarakat Aceh,” kata Iskandar.

Dalam momentum 16 Tahun MoU Helsinki, ia menambahkan, bahwa selama ini Pemerintah Aceh telah membentuk Dewan Syariah Aceh sebagai perwujudan lahirnya Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Serta telah membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana dayah sebanyak 2.802 unit dan insentif untuk Teungku dayah sebanyak 24.421 orang.[]

Baca Juga

Uncategorized

Dr. Asbaruddin : Tolak Ukur Keberhasilan Pendidikan adalah Moralitas

Uncategorized

Begini Progres Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

Uncategorized

Gubernur Aceh Ikuti Rakornas Penanggulangan Bencana Virtual bersama Presiden

Uncategorized

Kapolri Perintahkan Polisi Humanis Sikapi Warga Sampaikan Aspirasi

Uncategorized

Dirlantas Polda Aceh : Sebanyak 184 Kendaraan Hasil Penyekatan Empat Polres Di Hari Keempat

Uncategorized

Mualem Lantik Kepengurusan KONI Gayo Lues

Uncategorized

Diserang Gajah Liar, Seorang Warga Cot Girek Kritis

Uncategorized

Kehilangan Sosok Ketua MPU, Kemenag Aceh Besar Gelar Takziah