BERITA ONLINE TERVIRAL

Doni Monardo Gelar Rakor untuk Menyamakan Persepsi Panganan Covid-19

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 27 September 2020 - 02:04 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Banda Aceh (fanews.id) — Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bersama Ketua Satuan Tugas Covid-19 Nasional, Doni Monardo, menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 melalui video conference dengan Satgas Covid-19 kabupaten/kota di Aceh. Vidcon tersebut digelar dari Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu, (26/9/2020).

Rakor tersebut digelar untuk membahas dan menyamakan persepsi terkait penanganan Covid-19 di Aceh. Selain Satgas Covid-19 kabupaten/kota, rapat juga diikuti secara langsung oleh Pangdam Iskandar Muda,
Hassanudin, Kapolda Aceh, Wahyu Widada, Sekretaris Daerah, Taqwallah, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, serta para Asisten Sekda Aceh dan Kepala SKPA.

Rapat juga diikuti oleh para ahli dan pakar dalam penanganan Covid-19 yang datang dalam rombongan Satgas Covid-19 Nasional.

Selain menggelar rapat koordinasi, Doni juga mengantarkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan Aceh untuk penanganan Covid-19. Mulai dari ventilator, handsanitizer, APD hingga masker.

“Presiden menugaskan saya untuk membantu Aceh,” kata Doni Monardo.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Aceh Siap Hadapi PON XX Tahun 2021 di Papua

Doni menyebutkan, pihaknya siap memperkuat dan memprioritaskan Aceh dalam penanganan Covid-19. Untuk itu, pihaknya akan membantu sejumlah kebutuhan yang diperlukan Aceh dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Dalam kesempatan itu juga, Tim Satgas Covid-19 Aceh melaporkan seluruh perkembangan penanganan pandemi di Aceh. Satgas Covid-19 Aceh juga menyampaikan segala kebutuhannya untuk menunjang penanggulangan virus corona di Bumi Serambi Mekkah.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melaporkan, saat ini RSUDZA membutuhkan tambahan ruang RICU dan ruang isolasi pasien. Ia juga melaporkan situasi terkini rumah sakit di kabupaten/kota dalam penanganan Covid-19. Nova mengatakan, total ruang isolasi di rumah sakit kabupaten/kota saat ini juga masih belum mencukupi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

“Idealnya, menurut hemat kami rumah sakit seperti RSUDZA harus memiliki kamar rawat kasus berat dan kritis sebanyak 225 tempat tidur. Oleh karena itu, kami mohon bantuan BNPB untuk keperluan Rumah Sakit Lapangan yang dikelola terpisah dari RSUDZA melalui rekan-rekan Forkopimda,” kata Nova.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sekdakab Aceh Besar Lounching Buku Tabungan dan Kartu KKS KPM PKH

Selanjutnya, Nova juga menyampaikan kebutuhan ruang isolasi untuk pasien OTG di seluruh Aceh. Ia mengatakan, setidaknya ada 1.628 ruang isolasi tambahan yang perlu disediakan di seluruh daerah di Aceh.

Nova mengatakan, ruang isolasi OTG merupakan hal yang amat dibutuhkan Aceh, sebab dalam waktu dekat pemerintah Aceh akan melaksanakan tracking dan tracing untuk memenuhi standar WHO. Dimana pemerintah harus mengambil tindakan khusus untuk menemukan, mengisolasi, menguji, merawat, melacak dan mengkarantina mereka yang pernah kontak dengan pasien positif.

Sementara Kapolda Aceh, Wahyu Widada, mengatakan, dalam rangka menanggulangi Covid-19 di Aceh, pihaknya terus memberikan dukungan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dengan mengerahkan personil untuk pengawasan penerapan protokol kesehatan.

“Bersama TNI dan instansi lain secara terpadu dengan pemerintah daerah menggiatkan patroli penerapan protokol kesehatan di masyarakat,” kata Kapolda.

“Kita juga terus berusaha dan mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya penerapan kesehatan,” kata Wahyu.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Bupati Aceh Besar Buka Musrenbang, Pertumbuhan Ekonomi Lebih Baik

Dalam kesempatan itu, Kapolda Wahyu Widada juga berharap dukungan Pemerintah Pusat agar jumlah tes swab terhadap masyarakat di Aceh dapat ditingkatkan. Hal itu, penting untuk melacak sebaran Covid, sehingga dapat langsung dilakukan langkah penanganan.

Upaya penanggulangan Covid-19 di Aceh juga datang dari Tim Penggerak PKK Aceh. Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan, selama ini pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait penggunaan masker sesuai dengan arahan dari Presiden.

“Sesuai arahan Presiden kami terus melakukan sosialiasai, begitupun dengan aksi Gebrak masker juga telah kami laksanakan dengan bekerjasama dengan Pemerintah Aceh,” kata Dyah.

Saat ini, kata Dyah, pihaknya terus mengawal kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Untuk itu, koordinasi dengan pengurus PKK mulai dari tingkat kabupaten hingga gampong terus dibangun.

“Saat ini bukan jumlah maskernya yang kurang, tapi kesadaran masyarakat yang masih rendah. Ini akan terus menjadi perhatian kami,” kata Dyah.[ril]

Baca Juga

Uncategorized

“Diaspora Aceh Melintas Jagad” Menginspirasi Generasi Muda Tanah Rencong

Uncategorized

PT Bank Aceh Syariah (BAS), Bukan Bank Syariah Aceh, Ini Penjelasan Humas Bank Aceh Syariah

Uncategorized

Kapolres Aceh Besar Pimpin Apel Gelar Pasukan Patuh Seulawah 2021

Uncategorized

Kasus Covid-19 Bertambah 240 orang, Kemenkes Drop 38 Ribu Dosis Vaksin

Uncategorized

Dampingi Petani Garam, Upaya Babinsa Kodim 0101/ BS Jalin Keakraban Dengan Warga Binaan

Uncategorized

Masa Rawat Pasien Covid-19 Relatif, Sembuh Tambah 111 Orang

Uncategorized

Sekda Minta Tenaga Kependidikan Dukung Percepat Vaksinasi Siswa Sebelum 30 September

Uncategorized

Kasus Covid-19 menjadi 81 Orang, Bukan Indikator Aman, Ini Penjelasan SAG