BERITA ONLINE TERVIRAL

Wakil Ketua DPRA, Safaruddin Minta Petugas Vaksinator Kedepankan Pendekatan Persuasif

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 28 September 2021 - 12:56 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

BANDA ACEH | Wakil Ketua DPRA, Safaruddin SSos MSP mengomentari aksi pembubaran paksa vaksinator dari Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya) oleh ratusan warga yang berada di PPI Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Selasa (28/9/2021) pagi.

Politikus Partai Gerindra ini menduga pembubaran itu terjadi karena strategi pendekatan yang dilakukan salah dan belum massifnya sosialisasi vaksinasi yang dilakukan pemerintah setempat.
Harusnya, petugas kesehatan bisa terlebih dahulu melakukan pendekatan melalui kepala desa atau petugas PPI Ujong Serangga sebelum menurunkan tim vaksinator ke lokasi yang ditargetkan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Anggota DPRD Medan Minta Disnaker Respon Pengaduan Terkait THR

“Pendekatan yang dilakukan petugas kesehatan tidak dengan cara persuasif dan tidak didasari semangat kearifan lokal yang dimiliki di daerah setempat. Ini strategi pemerintah salah dan keliru,” kata Safaruddin.

Harusnya petugas menyampaikan terlebih dahulu baik buruknya vaksinasi. Sehingga dengan sendirinya masyarakat akan mengikuti program vaksinasi tanpa merasa ada paksaan. “Ngapain dipaksa-paksa,” ungkapnya.

Disisi lain, politikus asal Aceh Barat Daya (Abdya) ini juga menyorot cara petugas vaksinasi mendatangi warga. Seharusnya program vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas atau meunasah gampong atau tempat yang lebih steril.
Bukan dengan mendatangi langsung PPI Ujung Serangga, sehingga masyarakat yang ingin beli ikan merasa terancam dan berdampak pada terganggunya perputaran ekonomi masyarakat nelayan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sejumlah Kadis di Aceh Barat Diganti

“Gara-gara dibuat poskonya disana (PPI Ujong Serangga). Kemudian model sistem paksa, orang tidak mau datang ke sana. Sikap dan kebijakan yang sedikit tidak populis ini harus ditinggalkan,” ungkap Safaruddin.

Safaruddin sendiri menegaskan sangat mendukung program vaksinasi dalam rangka memutuskan mata rantai penularan Covid-19. Menurutnya vaksinasi itu sebuah keniscayaan untuk perlindungan diri sendiri dan orang lain.
Akan tetapi harus dilakukan dengan cara persuasif dan humanis. Jangan sampai karena mengejar target, lalu kegiatan vaksinasi mengganggu sendi-sendi kehidupan masyarakat. Apalagi selama pandemi ini masyarakat sudah sangat terjepit ekonomi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  DPKA Jalin MoU dengan 13 Sekolah di Aceh Besar dan Banda Aceh

“Saya sebagai putra daerah merasa kecewa dan minta kejadian ini tidak terulang lagi. Saya mendukung vaksin, tapi strategi pendekatannya harus dilakukan secara persuasif dan humanis. Jangan ada unsur paksaan,” demikian Safaruddin.(Red)

Baca Juga

Rektor IAIN Langsa Lantik Dua Pejabat Administrasi Pengawas dan Umumkan Mutasi ASN

Daerah

Rektor IAIN Langsa Lantik Dua Pejabat Administrasi Pengawas dan Umumkan Mutasi ASN

Daerah

Desa Binaan BSI di Meunasah Asan Aceh, Ekspor Perdana 60 Ton Bandeng ke Korsel dan Jepang

Daerah

Diskominfosan Bireuen Layak Diperiksa,Perbup 46/2022 Kedaluwarsa

Daerah

Bayar Pajak Kendaraan Melalui Warkop di Lhokseumawe Meningkat

Daerah

Baharuddin,SH,Di Rotasi,Heddri Yadi, A.Md.IP, SH Jabat Ka Rutan Bener Meriah

Daerah

Pj Bupati Pimpin Apel Kebangsaan dan Kirab Bendera Merah Putih

Daerah

Bertemu Pj Wali Kota Sabang, Sekjend FKKS Ingin Satukan Persepsi Bangun Potensi

Daerah

Darud Donya : “Fatwa Ulama, Haram Menghancurkan Makam Para Syuhada dan Ulama”