Berita News terviral

Prof Syamsul Rijal: Ulama dan Akademisi Harus Berperan Aktif Demi Pembangunan

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 14 Desember 2021 - 09:18 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Foto: Ist

Banda Aceh — Guru Besar Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, M.Ag mendorong para ulama dan kaum intelektual atau para akademisi, untuk mengambil peran aktif menyuarakan berbagai kritik dan saran konstruktif demi membangun Aceh yang lebih baik.

Menurutnya, keterlibatan para alim ulama dan akademisi sangat penting untuk mendorong lahirnya berbagai kebijakan pemerintah yang pro pembangun dan kesejahteraan rakyat Aceh.

Foto: Prof. Syamsul Rijal Silaturrahmi bersama Puluhan Wartawan.

“Ulama tidak boleh diam, ulama punya wewenang menyampaikan surat kepada penguasa. Begitu juga akademisi, harus berkontribusi kepada negara dalam hal ini pemerintah,” katanya, saat bersilaturrahmi dengan para wartawan di Kota Banda Aceh, Selasa 14 Desember 2021.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Speedboat Bawa 23 Migran Tenggelam di Pantai Kuba, 2 Orang Tewas

Prof. Syamsul Rijal juga menyampaikan peran penting para wartawan, salah satu komponen paling penting menyuarakan apa yang disampaikan oleh ulama dan akademisi dengan cara-cara yang positif, dan mudah dipahami oleh masyarakat.

“Ulama dan akademisi harus bersuara menyampaikan pesan-pesan positif untuk kebaikan dan kemajuan bangsa ini. Dan yang terpenting satu lagi adalah peran para wartawan,” ujarnya.

Guru Besar Filsafat Islam itu juga menceritakan sepenggal kisah tentang sosok intelektual muslim, Imam Al-Ghazali yang dulunya berani menyampaikan kritik kepada penguasa, menyurati penguasa untuk mendorong perubahan ke arah lebih baik.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemotongan Tumpeng Warnai Syukuran Hari Bhayangkara di Polda Aceh

Prof. Syamsul Rijal menegaskan, peran aktif ulama, akademisi dan wartawan akan berdampak positif bagi agama, bangsa dan negara. “Tiga elemen itu penting untuk berperan melihat Aceh kedepan. Saat ini, Rasulullah tidak ada lagi tapi ada ulama sebagai pewaris para nabi,” ungkapnya.

Mantan Wakil Rektor UIN Ar-Raniry itu menjelaskan, komponen ulama dan intelektual kedepan harus melihat apa yang dibutuhkan oleh Aceh. Ia pun yakin kedepan Aceh bisa membangun lebih cepat, bahkan bisa lebih maju dari daerah lain.

“Media harus memberikan peran dan mengkritisi kalau ada hal yang perlu dikritik, tapi harus dengan cara yang baik dan konstruktif, pemerintah dan instansi terkait harus dijadikan mitra untuk membangun Aceh. Peran media itu sangat penting, perlu diingat bahwa ijtihad media, kalau benar dapat pahala dua, kalau salah dapat pahala satu,” pungkasnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ketua Komda LP-KPK Aceh, Minta Keuchik se-Aceh Taat Hukum

Kegiatan silaturrahmi itu diselenggarakan di salah satu cafe di kawasan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, yang dihadiri oleh puluhan wartawan. Acara berlangsung sekitar satu jam dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Sejumlah wartawan juga berkesempatan mewawancarai Prof. Syamsul Rijal terkait beberapa masalah krusial Aceh terkini, seperti solusi mengatasi kemiskinan dan upaya mendukung penerapan syariat Islam secara menyeluruh, termasuk soal penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS).*(Ril)*

 

 

 

 

Baca Juga

Nasional

Hendry Ch Bangun Tanggapi KLB versi Zulmansyah: Omong Kosong Atas Desakan Provinsi

News

Gerak Cepat AKBP Faisal Pasaribu Kapolres Pidie Jaya,Temui Wartawan CNN Indonesia,Korban Penganiayaan

News

BSI Bersama Relawan Bakti BUMN Siap Tuntaskan Misi Sosial di Aceh

Hukrim

Oknum Wartawan Dilapor, Kasat Reskrim : Saya Koordinasi Dulu Dewan Pers
mahasiswi dijambret ojol saat hendak berangkat ke kampus

Hukrim

Mahasiswi Dijambret Ojol Saat Hendak Berangkat Ke Kampus

Aceh Besar

Penjabat Gubernur Aceh Tutup MQK se-Aceh, Serahkan Piala Juara Umum untuk Aceh Besar
Jokowi Pusing Dua Pekan Ini karena Urus Sepak Bola

News

Presiden Jokowi Pusing Dua Pekan Ini karena Urus Sepak Bola

News

BPBA Bahas Penanggulangan Karhutla di Aceh