Khitan Menurut Islam
Ilustrasi hari baik untuk khitan menurut Islam (Sumber: Pexels)
Ada enggak ya hari baik untuk khitan menurut Islam? Bagi Mama-Mama yang mempunyai anak laki-laki, apakah pernah bertanya-tanya soal ini juga?
Dalam ajaran Islam, khitan atau sunat merupakan hal wajib dilakukan oleh anak laki-laki. Khitan diambil dari bahasa Arab, yakni kata khatnun, yang memiliki makna memotong bagian depan.
Menurut istilah, khitan merujuk pada memotong kulup atau kulit bagian depan alat kelamin laki-laki. Kulup sendiri adalah tutup kepala zakar.
Kewajiban khitan telah dijalankan sejak zaman Nabi Ibrahim. Sedangkan, pada masa Nabi Muhammad, barulah laki-laki umum melaksanakan khitan pada saat usia anak-anak.
Sebagian ulama yakin bahwa kewajiban khitan ini telah dituangkan dalam Al Quran, yakni surat An-Nahl ayat 123, yang berbunyi:
ثُمَّ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Artinya: “Kemudian, Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim sebagai (sosok) yang hanif dan tidak termasuk orang-orang musyrik.”
Lantas, kapankah waktu yang baik buat melaksanakan khitan? Apakah ada hari baik untuk khitan menurut Islam?
Daripada bertanya-tanya lagi, berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber.
Simak di sini, ya!
Hari Baik untuk Khitan Menurut Islam
Sebenarnya, bagi Mama-Mama yang mempunyai anak laki-laki, proses khitan atau sunat kini bisa dilakukan kapan saja.
Terlebih, sekarang sudah semakin banyak dokter atau klinik sunat yang profesional dan tepercaya. Belum lagi, didukung oleh teknologi yang canggih serta langkah anastesi yang baik, sehingga proses khitan bisa lebih cepat dan praktis. Jadi, si kecil bisa melakukan khitan baik pagi, siang, maupun sore hari.
Kalau di Indonesia, biasanya anak laki-laki mulai dikhitan saat memasuki usia sekolah. Atau mulai saat umurnya 6 tahun.
Meski begitu, kalau yang Mama perhatikan, sekarang ada juga orang tua yang memutuskan buat melakukan khitan pada anaknya dari saat bayi. Tentunya ini dengan alasan tertentu dan tergantung dari kondisi anak masing-masing.
Nah, kalau dalam Islam, apakah ada hari baik yang disarankan buat melaksanakan khitan?
Sebagian ulama berpendapat bahwa proses khitan ini alangkah baiknya dilakukan saat hari Jumat. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA yang meriwayatkan bahwa ada lima macam fitrah yang baik untuk dilakukan pada hari Jumat, antara lain khitan, mencukur kumis, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, hingga menggunting kuku.
Balik lagi, ini hanyalah pendapat atau saran yang baik dari ulama, ya. Belum tentu harus selalu Mama-Mama ikuti. Kapan sebaiknya si kecil melakukan khitan? Hal tersebut balik lagi pada keputusanmu, yang penting harus tetap sesuai dengan syariat Islam.
Lalu, ada juga mitos yang menyatakan jika sunat baiknya dilakukan pada pagi hari.
Apakah benar seperti itu?
Kalau mendengar cerita dari orang tua Mama, zaman dulu dokter dan klinik sunat belum banyak tersedia. Sehingga anak laki-laki yang ingin disunat lebih banyak dengan bantuan mantri atau dukun sunat.
Biasanya dukun sunat ini memanfaatkan waktu pagi hari dengan cuaca yang lebih dingin, supaya kulup penis mengkerut serta pembuluh darahnya mengecil. Jadi, bisa meminimalisir rasa sakit dan pendarahan usai proses khitan.
Namun, seperti yang sudah Mama jelaskan di awal ya, sekarang teknologi di bidang medis sudah semakin canggih. Jadi, anak bisa melaksanakan proses khitan kapan saja, tidak perlu di pagi hari.
Itu dia penjelasan hari baik untuk khitan menurut Islam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat buatmu, ya!”
