Kota Jantho – Sebanyak 40 guru tingkat PAUD/TK, SD dan SMP yang lulus seleksi tahap 2 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 termasuk yang lulus dari tambahan kuota. Rinciannya adalah 6 orang guru PAUD/TK, 23 orang guru SD dan 11 orang guru SMP.
Hal itu berdasarkan Pengumuman Kelulusan hasil seleksi tahap 2 CGP angkatan 7 melalui surat edaran GTK Nomor: 2616/B3/GT.00.08/2022 tertanggal 26 September 2022 tentang Pengumuman Kelulusan Hasil Seleksi Tahap 2 CGP Angkatan 7.Hal itu disampaikan plt Kepala Disdikbud Aceh Besar, Agus Jumaidi MPd kepada media ini, Rabu (5/10/2022).
Menurut Agus Jumaidi, melalui program Guru Penggerak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Besar menaruh harapan besar kepada para CGP terpilih agar dapat menjalankan peran utamanya, yakni menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan wilayahnya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lainnya terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah dan membuka ruang diskusi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah.
“Selain itu, CGP juga diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah,” tambahnya.
Seperti diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Indonesia memperkenalkan dan meresmikan pendaftaran seleksi bagi Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 1 pada pertengahan tahun 2020 yang membuka peluang hingga 2.800 peserta.
Angka tersebut menunjukkan keseriusan Kemdikbud dalam melaksanakan program ini dan juga membuktikan antusiasme guru-guru indonesia dalam meningkatkan kompentensinya.
Program ini dirancang untuk mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. guru-guru terbaik bangsa mendapatkan kesempatan untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia
“Mengingat peran utama guru penggerak sangatlah krusial bagi dunia pendidikan, oleh karena itu CGP akan melalui Pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan sebelum dinyatakan lulus menjadi guru penggerak ” tutup Agus Jumaidi.”[]
