Berita News terviral

Program PMBA, Solusi Mencegah Anak Alami Stunting di Aceh

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 12 Maret 2023 - 10:14 WIB    Banda Aceh

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Banda Aceh – Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) terus digalakkan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), guna terpenuhinya asupan gizi yang maksimal bagi bayi dan anak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Aceh, dr Sulasmi, menyebutkan, pemberian makanan bayi dan anak harus benar-benar diperhatikan karena penting untuk membangun kesehatan di sebuah negara. Karena itu perlu strategi khusus dalam memberikan makanan kepada bayi dan anak.

“Anak itukan beda usia makannya, kalau usianya enam bulan cukup diberikan ASI (Air Susu Ibu) saja,” kata Sulasmi di Banda Aceh, Sabtu (11/3/2023).

Sulasmi menjelaskan, pemberian makanan pendamping ASI baru boleh diberikan Ketika anak sudah berusia di atas enam bulan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Direktur RSJ Aceh Ingatkan ASN RSJ Aceh Agar Netral di Pemilu 2024

“Setelah enam bulan baru diberikan makanan pendamping ASI, seperti buah pisang, jeruk, dan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, pemberian makanan pada bayi dan anak itu pun harus sesuai usia. Anak dan bayi tidak disarankan diberi makanan keras setelah usia enam bulan.

“Jadi dia sesuai usia, frekuensi, variasinya, harus dilihat juga jumlahnya,” ucap Sulasmi.

Ia menuturkan, bahwa kampanye PMBA itu terus berjalan hingga kini. Pemerintah Aceh berupaya mengedukasi para orang tua untuk memberikan ASI Eksklusif saat sang anak lahir hingga dua tahun.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Perlu Tingkatkan Lima Pilar Sanitasi Untuk Mencegah Stunting di Tengah Masyarakat

“ASI tetap diteruskan sampai dengan dua tahun. Tapi setelah enam bulan ASI saja tidak cukup, makanya berikan dia makanan pendamping ASI,” katanya.

Sulasmi menyampaikan, bahwa pertumbuhan janin paling besar dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dimana asupan gizi pada ibu hamil tersebut harus terus terpenuhi.

“Ibu hamil ini nggak boleh dia diet kalau lagi hamil dan berat badannya harus bertambah selama kehamilan,” ungkapnya.

Sulasmi menjelaskan, asupan gizi bagi bagi ibu hamil sangat diperlukan agar janin yang ada di dalam kandungan sang ibu tetap sehat.

“Sehingga dia bisa melahirkan anaknya itu diatas 2,5 kilogram. Kalau dibawah 2,5 kilo berarti dia berat badan lahir rendah (BBLR),” jelasnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sumber Asupan Gizi Ibu Hamil

Menurutnya, pemberian ASI yang optimal dilakukan dengan mengikuti standar EMAS, yakni Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah lahir.

Sulasmi bilang, ASI Eksklusif selama enam bulan pertama dan melanjutkan menyusui sampai usia dua tahun atau lebih.

“Setelah lahir cukup berikan ASI saja, nggak boleh diberikan apapun sampai enam bulan. Itulah yang namanya ASI Eksklusif,” tuturnya.

Ia menambahkan, pengawasan terhadap pemberian makanan pada bayi dan anak ini penting untuk mencegah anak-anak Aceh mengalami stunting di kemudian hari.[adv]

Baca Juga

Kesehatan

Dinkes dan FKM Gelar Sosialisasi Bahaya Dampak Asap Rokok di Rumah dan Sekolah

Kesehatan

Cegah Anemia dan Stunting, Ayu Marzuki Ajak Siswa Putri Rutin Konsumsi Tablet Tambah Darah

Kesehatan

Vaksin Pfizer Ramaikan Vaksinasi Covid-19 di Aceh
10 Kabupaten dan Kota di Sumut Belum Bersih Dari Malaria

Daerah

10 Kabupaten dan Kota di Sumut Belum Bersih Dari Malaria

Kesehatan

Ibu Hamil Diharapkan Konsumsi Makanan Bergizi

Kesehatan

“Kemenkes: Exit Test PCR Cukup Satu Kali

Kesehatan

RSUDZA Gelar Pelatihan Pemantauan Terapi Obat bagi Apoteker Rumah Sakit
Obat Perangsang Poppers Dijual Seharga Rp120 Ribu

Kesehatan

Obat Perangsang Poppers Dijual Seharga Rp120 Ribu