Berita News terviral

Penyebab RI Sumbang Kasus TBC Terbesar Kedua Dunia

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 25 Maret 2023 - 05:47 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Sekretaris Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Irawaty Djaharuddin menyebutkan salah satu tantangan dalam menghadapi tingginya penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia adalah sulitnya mendeteksi kasus yang ditemukan.

Berdasarkan data TB Report 2022, Indonesia menjadi penyumbang kasus TBC kedua terbesar di dunia, setelah negara India. Indonesia mencatat estimasi jumlah kasus baru sebanyak 969.000 dan 144.000 kasus kematian per tahunnya.

Ia menekankan edukasi pada masyarakat terkait TBC bisa membantu persoalan ini. “Masyarakat yang memiliki gejala lebih sadar untuk cepat datang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” kata Irawaty dalam konferensi pers virtual PDPI, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga Artikel Beritanya:  96 Persen Penduduk Kota Sabang Sudah Terjamin Kesehatannya

Selain itu, pendeteksian kasus aktif membutuhkan kerja sama seluruh layanan kesehatan dengan beragam strategi.

“Penemuan kasus secara aktif dapat dilakukan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama melalui kegiatan posyandu, poskesdes, program ketuk pintu, jemput bola, dan lain sebagainya,” ujar Irawaty.

Indonesia disebut tengah berjuang mencapai target eliminasi nasional pada 2030. Indonesia memiliki target menurunkan angka laju insiden TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk dan menurunkan angka kematian TBC menjadi 6 per 100.000 penduduk.

“Pelaksanaan kegiatan penanggulangan TBC yang melibatkan masyarakat luas, seperti pemberian penghargaan bagi desa dengan upaya penanggulangan, serta lomba-lomba kreatif penanggulangan TBC mungkin dapat memberi sumbangsih pemikiran yang besar bagi program,” tambah Irawaty.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Perjuangan Nakes Puskesmas Linge di Daerah Terpencil: Ambulans Sempat Kandas dan Nyaris Terbalik

Irawaty juga menambahkan bahwa angka keberhasilan obat masih belum mencapai target yang diharapkan.

“Keberhasilan pengobatan ditunjang oleh pengobatan yang tepat, dari tenaga kesehatan, kualitas dan ketersediaan obat sesuai standar, kepatuhan pasien, tata laksana efek samping obat yang memadai, serta sistem pendukung lain sebagai alternatif untuk menunjang keberhasilan pengobatan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua PDPI Agus Dwi Susanto mengungkapkan masalah stigmatisasi masih menjadi kendala yang membuat pasien enggan berobat atau tidak terbuka.

“Satu orang pasien TBC tidak mau atau malu menjalani pengobatan akan berisiko menularkan kepada 15 orang di sekelilingnya,” kata Agus dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Virus Corona Serang Tujuh Warga, Vaksinasi Booster 13 Ribu Orang

Agus juga menyatakan TBC juga berpotensi dapat menyerang anggota tubuh lain. Ia berharap masyarakat lebih mengetahui informasi terkait .

“Tentunya ini ditakutkan kalau tidak ditemukan dan tidak terobati. Tuberkulosis ini bisa jadi sumber penularan dalam masyarakat dan kasusnya tidak tertangani dan juga tidak tereliminasi,” tambah Agus.

Penyakit TBC bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin dan melakukan penanganan awal saat bergejala. Agus berharap program pemerintah bisa mencapai target eliminasi penyakit tuberkulosis.

“Tuberkulosis ini untuk bisa dihadapi bersama supaya hilang dari Indonesia,” kata Agus.

sumber: tirto

Baca Juga

Kesehatan

Ini Manfaat Vaksin Untuk Anak!

Kesehatan

BPJS Kesehatan Aceh dan Dinas Sosial Siap Maksimalkan Pendataan PBI-JK

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Tinjau Pelayanan Puskesmas Blang Bintang
RSUD Dr Pirngadi Medan Programkan Jemput Pasien Hemodialisa dan Kanker

Daerah

RSUD Dr Pirngadi Medan Programkan Jemput Pasien Hemodialisa dan Kanker

Kesehatan

ACC Syariah Adakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Banda Aceh

Kesehatan

Pentingnya Memilih Obat-obatan Resmi dan Sesuai dengan Standar Ahli Farmasi

Kesehatan

Perawat Jebolan USK Tembus Karier ke Jerman

Kesehatan

Sepekan Libur, Vaksinasi Covid-19 Pemerintah Aceh Kembali Dilanjutkan