BERITA ONLINE TERVIRAL

Jelang Idul Adha, Mendagri Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Selasa, 20 Juni 2023 - 01:07 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memastikan ketersediaan stok hewan kurban untuk menghadapi Idul Adha terpenuhi.

Hal ini disampaikan Mendagri saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (19/6/2023).

Mendagri menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini jumlah ketersediaan hewan kurban baik sapi maupun kambing secara keseluruhan mencapai 2,7 juta ekor. Sedangkan jumlah hewan kurban yang diperlukan hanya sekitar 1,7 juta ekor.

Dengan demikian, dapat disimpulkan stok hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini mengalami surplus.

“Jadi, prinsipnya cukup cuma permasalahannya ketersebarannya yang kita tidak tahu, mungkin ada daerah-daerah yang mungkin minus, karena tidak semua sama dalam konteks secara nasional,” tegasnya.

Karena itu, Mendagri menekankan kepada pemerintah daerah (Pemda) agar memperhatikan dan menghitung jumlah hewan kurban yang dibutuhkan saat lebaran Idul Adha berlangsung.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh Kembali Sambangi Warung Esek-Esek di Jalan A Yani Peunayong

“Harus menjadi perhatian rekan- rekan kepala daerah untuk menghitung jumlah sapi, kerbau, kambing, domba. Dinas Pertanian terutama, ini di tiap-tiap kabupaten kota dan provinsi, berapa kebutuhannya dan berapa yang tersedia,” ujarnya.

Untuk masalah pendistribusian hewan kurban, Mendagri mengimbau agar dibangun kerja sama yang baik antardaerah dan pengusaha ternak. Hal ini sebagai upaya agar nantinya tercipta jalur pendistribusian hewan ternak dengan benar. “Sehingga nanti bisa mendorong kerja sama antardaerah memberitahu pengusaha peternak untuk mengambil dari daerah-daerah yang surplus ke daerah yang defisit,” pungkas Mendagri.

Di lain sisi, Mendagri juga meminta Pemda mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dapat menyerang hewan kurban. PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini umumnya menyerang semua hewan seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pangkoarmada RI Siap Dukung Pelaksanaan PON di Aceh

“Intinya bahwa untuk Idul Adha ini kita perlu mengatensi hewan kurban yang berpenyakit, karena masih ada penyakit mulut dan kuku di 17 provinsi yang belum sembuh itu adalah sebesar 20.029 ekor, jadi jangan sampai nanti jadi kurban kemudian bermasalah,” katanya.

Mendagri mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih jeli dan berhati-hati dalam melihat kesehatan hewan kurban yang ingin disembelih. “Penyakit kulit ini yang terjadi di Pulau Jawa, ini supaya tidak kemudian menyebar penyakitnya, kalau dijadikan hewan kurban, disatukan dengan yang lain bisa menjadi masalah juga,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengungkapkan, untuk mengendalikan penyebaran penyakit PMK pihaknya telah melakukan karantina dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah hewan tersebut layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Wapres Ajak Semua Pihak Bangun Keutuhan di Papua

“Dipastikan bahwa hewan itu telah kita karantina beberapa waktu kemudian dipastikan telah dilakukan sampling, seminimal mungkin kita berikan agar tidak terjadi cost tambahan untuk pemeriksaan sehingga dipastikan hewan tersebut aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Guna meningkatkan kualitas kesehatan hewan kurban, Nasrullah menyebutkan, pihaknya telah memasang semacam tanda di telinga hewan. Tanda tersebut memiliki barcode yang berguna untuk mengetahui apakah hewan tersebut sudah divaksinasi atau belum. Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit PMK.

“(Barcode) itu bisa dicek kepemilikannya siapa, dari kabupaten sampai desa mana, (apakah) ternak tersebut sudah divaksinasi apa belum itu terdata lewat barcode yang ada di telinga setiap hewan. Jadi lewat pos distribusi dapat melakukan pengecekkan, sehingga aman perjalanan hewan kurban kita dan dari segi risiko penyakit yang ada,” demikian Nasrullah.(**)

sumber: acehbesarkab.go.id

Baca Juga

News

“SAH, DAFTAR Tenaga Honorer yang Diangkat Jadi PNS Sesuai Ketetapan Resmi KemenPAN-RB, Semoga Anda Termasuk!

Aceh Besar

RSUD Aceh Besar Tingkatkan Layanan Masyarakat Lewat Aplikasi SIMRS

News

“Rutan Jantho Gelar Vaksinasi Tahap II Bagi WBP”

News

Pangdam IM dan Pengurus PWI Aceh Tinjau Pameran Alutsista Milik TNI

Aceh Besar

Puskesmas Suka Makmur Fokus Berikan Edukasi Stunting untuk Masyarakat
Kamal Kurnia Hasan dan Maghfirah Duta Wisata Aceh Besar 2023

Aceh Besar

Kamal Kurnia Hasan dan Maghfirah Duta Wisata Aceh Besar 2023
Pengendara Diduga Nekat Terobos Pohon Tumbang Berarus Listrik, Satu Unit Sepeda Motor Hangus Terbakar

News

Pengendara Diduga Nekat Terobos Pohon Tumbang Berarus Listrik, Satu Unit Sepeda Motor Hangus Terbakar

News

Janda Korban Konflik di Bireuen Dapat Bantuan Rumah Layah Huni dari  Anggota DPRA Ilham Akbar