BERITA ONLINE TERVIRAL

Pemerintah Belum Maksimal Cegah Karhutla & Dampak El Nino

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 29 Juli 2023 - 04:44 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Manager Kampanye Hutan dan Kebun Eksekutif Nasional WALHI, Uli Arta Siagian menilai upaya mitigasi pemerintah dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam mengantisipasi El Nino masih belum maksimal.

Upaya pemerintah lewat teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan water bombing menggunakan helikopter, menurut Uli hanya mengeluarkan biaya mahal namun tak menyelesaikan akar masalah.

Menurutnya, ketegasan pada korporasi yang wilayah konsensinya terpantau kerap timbul peristiwa karhutla perlu ditinjau pemerintah, agar ada pertanggungjawaban dan penanganan menyentuh pokok masalah.

“Tapi harus dilihat sisi tanggung jawab yang diberikan pada korporasi. Karena berdasarkan catatan WALHI kebakaran hebat di tahun 2015 dan 2019 banyak terjadi di wilayah konsensi. Per Juni 2023 juga kajian kita hotspot api berada di wilayah perusahaan,” ujar Uli dihubungi reporter Tirto, Jumat (28/7/2023).

Baca Juga Artikel Beritanya:  Dampak Banjir & Longsor di Sumbar: 4 Orang Tewas serta 1 Hilang

Uli menambahkan, upaya pemerintah saat ini memang bisa mengurangi dampak dari El Nino, tapi kejadian karhutla akan terus berulang jika tidak dilakukan evaluasi di area konsensi.

“Sehingga anggaran besar besaran untuk modifikasi cuacanya tida akan menjawab permasalahan. Akarnya adalah salah urusnya negara pada pengurusan ekosistem hutan dan gambut juga penerbitan izin secara masif pada kawasan hutan dan gambut,” jelas Uli.

Pemerintah, kata Uli, harus tegas untuk mencabut izin kepada korporasi yang terbukti melanggar. Selain itu, wilayah konsensi milik korporasi yang terbakar juga perlu dituntut pemenuhan hak dan pemulihan lingkungannya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  "Media Sosial Setkab Raih Predikat Terbaik I Anugerah Media Humas 2021

“Pemerintah perlu melahirkan kebijakan kebijakan untuk mengevaluasi perizinan, mengaudit lingkungan, dan menegakkan hukum bagi perusahaan yang melanggar,” ujar Uli.

Ia menuturkan, dampak dari kebakaran hutan besar pada 2015 dan 2019 sangat besar. Negara, kata Uli, mungkin rugi triliunan rupiah, namun masyarakat kehilangan banyak hal seperti waktu dan hak mencari pemenuhan ekonomis.

“Anak anak tidak bisa mendapatkan akses pendidikan, tidak bersosialisasi, dan berdampak pada perekonomian ini kan berdampa karena terdampak asap sehari-hari,” jelas Uli.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Asisten III Buka Pelatihan Kepemimpinan Administrator untuk Pejabat Pemerintahan Aceh Besar dan Lhokseumawe

Uli mendorong pemerintah mulai menerapkan kebijakan untuk mencegah kelangkaan air bersih dan kekeringan di sejumlah daerah. Selain itu, perlu waspada bahwa El Nino tahun ini bisa berdampak lebih serius dari sebelumnya.

Uli menyatakan bahwa beberapa peneliti iklim mancanegara bahkan memperkirakan bahwa tahun ini masuk kategori super El Nino, yang artinya memiliki dampak jauh lebih besar.

“Peristiwa super El Nino ini akan lebih kering dan lebih panas sehingga situasi ini akan berdampak pada titik api atau hotspot pada wilayah-wilayah dengan karhutla besar,” tuturnya.(*)

sumber : tirto

Baca Juga

News

Rutan Jantho Gelar Tausiah Bagi Warga Binaan

Aceh Besar

“Sie Reuboh dan Ie Bu Peudah Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2022

Kesehatan

Kemenkes Luncurkan Portal Pengkinian Data Nakes Terintegrasi

Nasional

BNPB Laporkan Bencana Sepekan Terakhir Dominan Karhutla

Info Haji

Jamaah Haji Indonesia akan Tempati 70 Maktab di Arafah

Daerah

PT BNA Kuatkan Putusan Pengadilan Tipikor Perkara Korupsi Jembatan Gigieng Pidie

News

Cucu Sultan Aceh: Titik Nol Kesultanan Aceh di Gampong Pande Bandar Aceh Darussalam Memenuhi Syarat Didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

News

Janda Korban Konflik di Bireuen Dapat Bantuan Rumah Layah Huni dari  Anggota DPRA Ilham Akbar