BERITA ONLINE TERVIRAL

Disperindagkop dan UKM Pidie Bekali Petani Garam Tradisional

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 2 Oktober 2023 - 07:12 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pidie memberikan pelatihan dan bantuan kepada petani garam tradisional di Gampong Crum dan Rungkom, Kecamatan Batee.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi garam lokal, membantu mengurangi angka kemiskinan, dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Peserta pelatihan ini terdiri dari sekitar 100 orang, yang sebagian besar adalah emak-emak. Mereka telah diberikan bantuan berupa peralatan seperti cangkul, sekop, dan wadah atau kuali untuk memproduksi garam secara tradisional. Pelatihan ini diselenggarakan di Hotel Delima.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Topping Off Green Building BSI di Aceh Rampung & Akan diresmikan Awal Tahun 2024

Asisten II Setdakab Pidie, Tarmizi, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi angka stunting yang menjadi masalah utama di Pidie pada tahun 2022.

Selain itu, pelatihan kepada petani garam juga merupakan langkah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan meningkatkan UMKM di daerah tersebut.

Tarmizi menekankan bahwa tujuan akhir dari pelatihan ini adalah menghilangkan kemiskinan ekstrem di Pidie pada tahun 2024. Saat ini, terdapat lima kecamatan di daerah tersebut yang masih menghadapi masalah kemiskinan ekstrem, yaitu Mutiara, Mutiara Timur, Tangse, dan Kecamatan Batee.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Musda Tetapkan Hanung Kuncoro Sebagai Ketua IKAALL - STTD Aceh Tahun 2023

Ia juga mencatat bahwa salah satu kendala dalam penjualan garam lokal adalah kurangnya sertifikasi halal dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, produksi garam lokal perlu diperkenalkan ke Kementerian dan harus memenuhi standar kualitas tinggi, terutama dalam hal kebersihan dan sumber air yang digunakan.

Tarmizi juga mencatat bahwa produksi garam di Batee harus memiliki kemasan yang baik sehingga bisa dijual di pasar yang lebih luas, seperti Jakarta. Saat ini, pengelolaan garam dilakukan dengan menggunakan sistem geomembrane.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Samudra Expo 2023, Sarana Pengenalan Seni Budaya dan Produk UMKM di Aceh

“Waktu saya di Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie, kita sering membuat program serupa, dan alhamdulillah, beberapa petani garam berhasil jika mereka bekerja dengan tekun dan ikhlas.”ujar dia menambahkan.

Program ini menandai langkah positif dalam mendukung petani garam tradisional dan UMKM di Pidie sambil berusaha mengatasi masalah kemiskinan ekstrem yang masih ada di daerah tersebut. (sumber: InfoPublik)

Baca Juga

Inovasi Lokal UMI ABI Sabun Cuci Piring

Ekonomi

Inovasi Lokal UMI ABI Sabun Cuci Piring
Deflasi 3 Bulan Beruntun Jadi Alarm, Pemerintah Harus Waspada!

Ekonomi

Deflasi 3 Bulan Beruntun Jadi Alarm, Pemerintah Harus Waspada!

Daerah

1.829 Petani Aceh Disertifikasi ISPO
Repnas Gagas Aceh Menjadi Pusat Kopi di Indonesia

Ekonomi

Repnas Gagas Aceh Menjadi Pusat Kopi di Indonesia
Imbas El Nino dan Kondisi Global, Lima Komoditas Pangan Terancam

Ekonomi

Imbas El Nino dan Kondisi Global, Lima Komoditas Pangan Terancam

Ekonomi

Pemerintah Aceh Kampanyekan Diversifikasi Pangan ke Masyarakat

Ekonomi

BSI Siapkan 1.000 Unit ATM untuk Mendukung PON XXI di Aceh

Ekonomi

BPKP Aceh Berkurban, Berbagi Keberkahan Idul Adha