FANEWS.ID – Pj Bupati Bener Meriah Drs Haili Yoga kembali menandatangani MoU Penanganan Stunting dalam penerapan 1000 HPK (Seribu Hari Pertama Kehidupan ) bersama lintas sektor di Dinas DP3AKB Bener Meriah.
Mou tersebut merupakan karya peserta diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator angkatan II tahun 2023 yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Keluarga Berencana ketahanan dan keluarga Sejahtera Yulita Anggraini SKM, M.Kes, Bidan KBKS.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bener Meriah Edi Jaswin dalam kesempatan itu menyampaikan, pada bulan Juli yang lalu kasus stunting mencapai 1.456 kasus dan berkat berbagai upaya serta usaha pada bulan Agustus turun menjadi 1.368 kasus.
“Sampai bulan Agustus lalu turun 88 kasus. Kita akan terus berupaya menurunkan angka stunting di daerah ini,” tegasnya.
Menurutnya, menangani stunting yang dilakukan pihaknya saat ini mulai dari kaum remaja yang melakukan catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan keluarga yang memiliki balita.
“Kita melakukan pendekatan kepada mereka, memberikan alat edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita supaya bisa memanfaatkan memantau tumbuh kembang anak,”ujar Edi.
Edi menjelaskan, kasus stunting yang mereka terima tersebut berdasarkan laporan dari PPGM yang berkolaborasi dengan dinas kesehatan melalui pengukuran pada saat posyandu.
Terkait kegiatan 1000 HPK, kata Edi, ini adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya kehidupan pada ibu yang dipersiapkan sejak dari remaja yang disebut dengan 1.000 hari pertama kehidupan.
“Nah, di hari 1000 hari pertama kehidupan ini ada masa 270 hari pertama dan masa 730 hari yang kedua serta ada yang perlu diperlukan adalah asupan nutrisi yang seimbang yang dipersiapkan bagi remaja kita untuk semua keluarga yang beresiko stunting,”terangnya.
Kegiatan ini, kata dia, nantinya adalah dalam upaya percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Bener Meriah dan pada saat sekarang ini.
“Setiap tahun setiap bulan itu akan terjadi penurunan, ini artinya adalah pemahaman keluarga yang dalam upaya percepatan konstanting sudah terus ditingkatkan di Kabupaten Bandar Meriah. Ini salah satu upaya kita dengan membuat inovasi yang sudah kita laksanakan,” terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bener Meriah menyampaikan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting itu bukan hanya kekurangan asupan gizi, tetapi perilaku yang yang baik juga dapat memicu terjadinya terjadinya stunting.
“Ternyata dengan gemar membaca Al-Qur’an juga dapat mencegah terjadinya stunting, sebab kalau orang yang gemar membaca Al Quran dia selalu dalam keadaan bersih,”ujar Haili Yoga.
Haili Yoga mengapresiasi kegiatan MoU Penanganan Stunting yang dilaksanakan oleh Dinas DP3AKB Bener Meriah, namun ia tidak ingin kegiatan itu tidak hanya sekedar seremonial.
“Kegiatan seperti ini jangan hanya bersifat seremonial, tetapi bagaimana kita memberikan edukasi kepada peserta memahami tentang gizi,”pinta Haili Yoga.
Ia mengaku saat ini, pihaknya terus meminta kepada pihak sekolah dan reje kampung untuk terus mensosialisasikan agar gemar membaca Alquran.(sumber: InfoPublik)