FANEWS.ID – Sejumlah narasumber Talkshow Zakat membedah tentang urgensi zakat sebagai instrumen penurunan stunting di Aceh, yang berlangsung di Auditorium Fakultas Hukum USK.
Talkshow Zakat Goes to Campus ini dipandu oleh Nurul Isnina Dharma.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki diwakili Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Amirullah dalam sambutannya, menyampaikan Baitul Mal Aceh terus melakukan pengumpulan zakat dan infak dari masyarakat dan profesi.
“Pengumpulan zakat dan infak mencapai Rp 200 miliar pertahun,” jelasnya.
Penyaluran zakat selama ini, lanjut, tetap mengacu pada 8 senif dalam penurunan angka kemiskinan di Aceh.
“Termasuk penurunan stunting dari Zakat,” jelasnya.
Dikatakan, dengan kegiatan hari ini dapat bersama sama dalam penurunan stunting dan masalah di Aceh.
Sementara itu, Ketua DPRA diwakili Ketua Komisi V DPRA, M Reza Fahlevi menyampaikan, tidak hanya bicara stunting dan kesehatan di Aceh, namun data valid menjadi acuan dalam menyelesaikan persoalan stunting di Aceh.
“Kami dari DPRA dengan mitra dari Dinkes Aceh melakukan pemetaan dalam melakukan penurunan angka stunting di Aceh,” ujarnya.
Wakil Dekan III Fakultas Hukum USK, Samsul Bahri, MA menyampaikan sangat mendukung dalam penurunan stunting di Aceh dengan melibatkan Fakultas Hukum USK.
“Saya dapat kabar kegiatan seperti baru dilakukan dengan Fakultas Hukum USK,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan beberapa narasumber yang kompetensi dapat memberikan solusi tentang pandangan dan masalah stunting untuk dapat diturunkan dari zakat.
Adapun sebagai narasumber yang hadir, Komisioner Baitul Mal Aceh, Mukhlis Sya’ya. Redaktur Harian Rakyat Aceh, Rusmadi. Dosen Fakultas Hukum USK, Enzus Tinianus, SH MH. Ketua Forum Zakat Wilayah Aceh, Riadhi. Anggota Forum Zakat Nasional, Yeni Nurjannah, S,ST dan Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinkes Aceh, dr Dara Juliana, M Kes. (*)