Demonstrasi ini merupakan suara keras dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, dan aktivis sosial, yang memprotes kebijakan pemerintah yang mempengaruhi masyarakat. Rabu (6/9/2023)
Dengan spanduk dan poster yang membawa pesan-pesan yang menekankan hak-hak mereka, demonstran menyuarakan tuntutan mereka dan menyerukan perubahan dalam berbagai aspek kebijakan pemerintah. Namun, yang membuat momen ini istimewa adalah respons positif dari DPRK Banda Aceh terhadap aksi tersebut.
Ketua DPRK, Tati Meutia Asmara, dan anggota-anggota lainnya, dengan tulus menerima para demonstran, mendengarkan tuntutan dan aspirasi mereka. Mereka berbicara secara terbuka dan mengapresiasi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat mereka.
Dalam pidatonya, Tati Meutia Asmara menekankan betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dan memastikan bahwa suara mereka didengar oleh pemerintah. Dia berkomitmen untuk memperjuangkan tuntutan demonstran dengan mengawalnya dalam proses legislasi di DPRK.
“Kami sangat menghargai kehadiran Anda di sini dan pesan-pesan yang Anda sampaikan. Demokrasi adalah hak bagi setiap warga negara, dan kami berjanji untuk menjalankan peran kami sebagai wakil rakyat dengan baik,” kata Tati Meutia Asmara.
Setelah menerima tuntutan dari para demonstran, pimpinan dan anggota DPRK Banda Aceh akan memulai proses lebih lanjut untuk memastikan bahwa isu-isu yang diperjuangkan direspon dan dibahas dalam proses legislasi dan kebijakan pemerintah kota. (*)
