FANEWS.ID– Satu unit mobil ambulans berkelir putih BL 9076 GB milik Puskesmas Linge, Aceh Tengah, tiba-tiba kandas ketika melewati jalan berlumpur menuju Kampung Gewat. Seorang perempuan berompi putih bersama seorang pria mencoba mendorong mobil yang terjebak di jalan tersebut.
Beberapa kali terdengar teriakan perempuan was-was ketika deru mesin ambulans berbunyi keras. Suara teriakan kian nyaring ketika bagian depan ambulans itu terangkat.
Mobil ambulans tersebut terlihat berupaya mundur, lalu tak beberapa lama memacu mobilnya melalui jalan berlumpur tersebut. Upaya itu berhasil. Sang sopir melemparkan senyum.
Adegan tersebut merupakan perjuangan para tenaga kesehatan (nakes) dari Pukesmas Linge yang direkam seseorang dan kemudian ditayangkan di akun IG keber_gayo, Sabtu (6/1) kemarin. Dalam video singkat tersebut, pengunggah menuliskan titel “Perjuangan Nakes melewati wilayah terpencil di Linge-Aceh Tengah.”
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, Yunasri membenarkan adanya mobil ambulans yang hampir terjungkal milik Puskesmas Linge tersebut. Kejadian itu, menurut Yunasri, ketika tenaga kesehatan dari Puskesmas Linge hendak memberikan pelayangan screening kepada ibu hamil dan balita.
“Iya, tadi (kemarin) ambulans milik Puskesmas Linge yang hendak memberikan pelayanan screening ibu hamil dan balita sekaligus pemberian makanan tambahan (PMT) lokal bagi masyarakat Gewat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, Yunasri.
Menurutnya ambulans milik Puskesmas Linge tersebut sempat terjebak selama dua jam di jalan berlumpur tersebut. Namun, kondisi jalan itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dia berharap pemerintah dapat meningkatkan aksebilitas jalan menuju Kampung Gewat dan daerah terpencil lainnya, di Aceh Tengah. Menurutnya hal itu penting agar memudahkan tenaga kesehatan memberikan pelayanan dasar dan rujukan bagi masyarakat.
“Semoga pembangunan jalan itu menjadi prioritas pemerintah ke depan, sehingga saat pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak terkendala, dan juga masyarakat di sana,” kata Yunasri.
Sementara itu, Kapolsek Linge, Ipda Sofyan Kurniawan mengatakan, jarak tempuh dari Puskesmas Linge menuju Kampung Gewat mencapai 27 km, dengan panjang jalan yang belum tersentuh aspal mencapai kurang lebih 15 kilometer.
“Kalau cuaca kondisinya baik, perjalanan dari Puskesmas Linge menuju ke Kampung Gewat bisa tembus dua jam, tetapi kalau musim hujan itu paling cepat setengah hari,” ujarnya.
Sofyan mengaku, saat patroli ke daerah tersebut mobil dinasnya sering lengket bahkan rusak karena beratnya medan menuju Gewat.
Kampung Gewat, merupakan Kampung paling ujung di wilayah Kecamatan Linge. Konstruksi jalan di sana masih berupa tanah merah. Kalau musim hujan tiba, kondisinya sangat licin dan becek.
“Jangankan mobil, sepeda motor saja sulit melintasi jalan tersebut apabila musim hujan. Butuh skill yang mumpuni bagi pengendara yang hendak melintas daerah itu saat musim hujan,” ungkap Sofyan. (red/habaaceh)
