FANEWS.ID – Usaha percetakan digital menjadi incaran calon anggota legislatif (Caleg) di musim kampanye Pemilihan Umum (Pemilu). Mereka berlomba-lomba membuat alat peraga kampanye seperti stiker, banner, baliho dan spanduk.
Namun, banyaknya caleg yang berlomba-lomba membuat spanduk dan baliho tidak menjamin membawa berkah bagi para pelaku usaha percetakan. Sebagian hasil kerja mereka masih masih belum jelas nasibnya.
Ketua Asosiasi Grafika Aceh (AGA), Tarmizi, mengaku memasuki musim kampanye banyak calon legislatif (caleg) yang bernegosiasi cetak banner hingga baliho dengan cara membayar diakhir alias ngutang.
“Banyak caleg ngutang. Paling lima persen dari total keseluruhan (caleg yang ngutang baliho),” kata Tarmizi.
Tarmizi menyebut, khusus di usaha percetakan miliknya Atjeh Advertising, mereka hanya memberi layanan utang cetak baliho kepada caleg yang dikenal saja. Dengan kesepakatan pelunasan dilakukan sebelum hari pencoblosan.
“Perjanjiannya sebelum coblos, saat Minggu tenang sudah lunas. Tapi kenyataannya kan belum tahu dalam minggu tenang nanti,” ujarnya.
Cara seperti itu, kata Tarmizi, dilakukan pasca musim kampanye 2019, banyak caleg yang memutuskan komunikasi dan tidak melunasi utang percetakan.
“Tahun ini belum merasakan (kesulitan menagih utang caleg), tapi tahun-tahun 2019 pernah, menang saja payah apalagi kalah,” ucapnya.
Tarmizi mengungkapkan, pada momen kampanye dan Pemilu seperti saat ini pihaknya tidak mematok pelanggan dengan syarat khusus, melainkan hanya modal kepercayaan terhadap pemesan.
“Kita enggak boleh kaku, kalau kaku lari pelanggan, kalau gini tergantung nasib kalau dibayar alhamdulillah, enggak dibayar tepok kepala kita,” ucapnya.
“Banyak-banyak doa ajalah semoga dibayar sama kandidat-kandidat,” tambahnya.(red/habaaceh)