BERITA ONLINE TERVIRAL

600 Hektar Sawah di Aceh Besar Alami Kekeringan, Ini Tindakan Dinas Terkait

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 26 Februari 2021 - 07:32 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Dirjen Kementanpan RI (satu kiri) dan kadis Pertanian Aceh Besar (empat dari kiri) menyaksikan pemgoperasian pomponisasi di salah satu lokasi persawahan di Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Rabu (24/2) foto: ist

FANews.id | Seluar 600 hektar lahan sawah warga di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, kini sedang mengalami kekeringan. Menindaklanjut laporan petani Pemerintah Salurkan Pompanisasi.

Kekeringan yang melanda dalam sebulan terakhir telah mengakibatkan sejumlah lahan sawah warga yang telah terisi tanaman padi menderita kekeringan. Tampak sejumlah bagian petak sawah sudah retak dan juga ada sebagian kecil tanaman padi juga ikut kering ringan.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP kepada media ini yang dikonfirmasi, jumat (26/2) mengatakan bahwa pemerintah sudah dan akan menyalurkan mesin pompa untuk sejumlah kelompok tani yang sedang mengalami krisis air tersebut. Mesin jenis desel tersebut diberikan dengan status pinjam pakai.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Kukuhkan Kepengurusan Forum KKA

“Dua hari lalu baru kita salurkan lima unit mesin kapasitas empat inci pipa out put dan dalam waktu dekat ini jumlah mesin akan kita tambahkan,” kata Jakfar.

Lanjut Jakfar, saat ini kondisi kekeringan lahan sawah terjadi di kecamatan Kuta Cot Glie, Seulimum dan Baitussalam. Namun, kondisi tersebut belum termasuk “puso”, bila hujan turun dalam beberapa hari kedepan, dipastikan kekeringan tersebut dapat teratasi secara alami.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Penyerapan APBA tahun 2021 berjalan Normal

“Mudah-mudahan segera turun hujan, supaya kekeringan itu dapat teratasi dan tanaman warga kembali pulih,” harap Jakfar.

Sebelumnya, salah seorang petani dari kecamatan Seulimum, melaporkan kepada media ini tentang kekeringan yang dialami oleh dirinya dan sejumlah petani lainnya di Kecamatan tersebut. Ia berharap kepada pemerintah untuk dapat mengupayakan pembangunan bendungan untuk mengairi ratusan hektar sawah di kawasan dimaksud, sebagaimana yang pernah dikeluhkan pada tahun tahun sebelumnya

“Solusinya hanya dapat terjawab dengan adanya pembangunan bendungan, jika tidak keresahan petani dikawasan kami masih saja menjadi “makanan” rutin tiap musim tanam berlangsung,” demikian tutur Muhammad Nur.

Di bagian lain, M Nur atas nama Petani Sawah di Seulimum, juga berpesan kepada pemerintah, Aceh Besar, Provinsi Aceh dan Pemerintah pusat untuk dapat menganalisa kembali terkait pembangunan bendungan di kawasan Gampong Jawi Seulimum.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Sekda Minta Samsat Hadirkan Sistem Efektif Dalam Distribusi Plat Nomor Polisi

Menurut M.Nur, Pembangunan Bendungan tersebut hanya akan memberikan kekecewan baru bagi petani setempat, sebab tidak mampu menjawab keluhan petani setempat.

Ia menyarankan pihak terkait untuk dapat menelaah kembali terkait lokasi rencana titik pembangunan Bendungan tersebut, supaya manfaat juga dapat diterima oleh Petani di kecamatan Seulimum.

“Kita berharap bila bendungan dibangun manfaat juga dapat dirasakan oleh warga seulimum, maka salah satu solusinya dengan memindahkan lokasi bendungan ke arah hulu sungai tersebut,” demikian sarannya.

Sumber: ABN.id

Baca Juga

Uncategorized

Demi Masyarakat Pemerintah Aceh Akan Bangun Empat Jembatan Rangka Baja di Lintas Jantho-Lamno

Uncategorized

Nasir Djamil Harap MenPAN-RB Memberikan Dukungan Finansial untuk MPP Pasar Aceh

Uncategorized

Baitul Mal Aceh Buka Pendaftaran Beasiswa Santri Tahap Kedua Khusus Dayah Tipe B dan Tipe C

Uncategorized

Polda Aceh Kawal Pendistribusian 6500 Vial Vaksin Sinovac

Uncategorized

Disela-sela Kunker Ke Polres Aceh Selatan Dan Cek Posko PPKM Mikro, Kapolda Aceh Bagi Buku Untuk Anak-anak

Uncategorized

Vaksinasi Massal di Jasdam IM, 1.686 Orang Berhasil Divaksin

Uncategorized

Hadapi Pandemi COVID-19, IKM Aceh Butuh Dukungan Akses Pasar

Uncategorized

Pasien Covid-19 Diperkosa Perawat, Meninggal Beberapa Jam Kemudian