BERITA ONLINE TERVIRAL

Vaksinasi Covid-19 Lancar Tanpa Reaksi KIPI Serius di Aceh  

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Sabtu, 13 Maret 2021 - 03:00 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani

Banda Aceh | Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 lancar tanpa Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) serius di Aceh. Kementerian Kesehatan mengklasifikasikan KIPI serius apabila kejadian medik akibat vaksin menimbulkan kematian, kebutuhan rawat inap, gejala sisanya menetap, dan mengancam jiwa.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa, di Banda Aceh, Jumat (12/3/2021). Pria yang akrab disapa SAG itu melaporkan secara rutin perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Aceh.

“Sejauh ini belum ada KIPI serius dengan gejala sisa yang menetap,” katanya.

Ia menjelaskan, kasus KIPI yang pernah diberitakan dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap, tak lama kemudian semuanya sehat kembali. Belum ada KIPI serius yang meninggalkan gejala sisa. Kasus kematian akibat vaksinasi sama sekali tidak terjadi, dan kita doakan tak pernah terjadi, tegas SAG.

Reaksi KIPI yang acap dialami usai vaksinasi Covid-19 merupakan gejala ringan seperti imunisasi lainnya dan sudah diperkirakan sebelumnya, seperti reaksi lokal, reaksi sistemik, dan reaksi lainnya. Reaksi lokal berupa rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat disuntik.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Gubernur Aceh Sampaikan Duka Mendalam untuk Korban Banjir Flores Timur

Reaksi sistemik seperti demam, rasa nyeri (sendi dan otot) terasa lemas, atau sakit kepala.

Reaksi lain berupa alergi atau pingsan. Semua reaksi KIPI paska vaksinasi Covid-19 tersebut telah dipersiapkan prosedur penanganannya dengan aman, seperti observasi usai vaksinasi selama 30 menit. Bila ada KIPI langsung ditangani di tempat, urai SAG.

Sebagaimana diberitakan, vaksinasi Covid-19 dimulai di RSUZA Banda Aceh, pada 15 Januari 2021. Orang pertama penerima vaksin Sinovac saat itu Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT yang diikuti Sekda Aceh, Forkopimda, unsur DPR Aceh, organisasi profesi, dan pejabat kesehatan lainnya. Disusul tenaga kesehatan (Nakes) Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, hingga kemudian menjalar ke seluruh Aceh.

SAG melaporkan, hingga tanggal 10 Maret 2021, Nakes yang sudah divaksinasi dosis I sudah mencapai 52.024 orang, atau 92,1 persen dari jumlah sasaran 56.472 orang. Setiap orang harus diberikan dua dosis vaksin Sinovac supaya optimal memberi perlindungan terhadap serangan virus corona. Dosis II diberikan setelah 14 hari dosis I diterima.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Personel Polda Aceh Kawal Pengiriman Vaksin Ke Wilayah Kabupaten

Nakes yang sudah menuntaskan vaksinasinya dengan dosis II sudah mencapai 42.738 orang, atau sekitar 75,7 persen. Sejauh ini tidak ada laporan kejadian KIPI serius. Hal ini membuktikan vaksin yang dipakai aman dan Insya Allah akan dapat memberikan tingkat kekebalan yang tinggi terhadap serangan virus corona.

“Kita tunjukkan fakta vaksinasi Covid-19 di Aceh terbukti aman supaya masyarakat tidak lagi tertipu dengan informasi palsu (hoax) di seputar vaksin itu,” tutur SAG.

Kasus akumulatif

Selanjutnya, SAG  mengabarkan kondisi terakhir kasus Covid-19 di Aceh, per tanggal 12 Maret 2021. Secara akumulatif, kasus Covid-19 di Aceh sudah tercatat sebanyak 9.667  kasus/orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 7.911 orang. Penderita dalam perawatan sebanyak 1.371 orang, dan kasus meninggal dunia sebanyak 385 orang.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Ramli MS : Hindari SILPA Setiap Tahun, Dana Otsus Aceh, Sebaiknya Dikelola oleh Kabupaten/Kota

Ada penambahan enam kasus baru positif Covid-19 Aceh, yang meliputi warga Kota Lhokseumawe sebanyak tiga orang, dan satu orang warga Kabupaten Aceh Besar. Dua orang lagi merupakan warga dari luar daerah Aceh.

Pasien Covid-19 yang dilaporkan sudah sembuh bertambah lagi sebanyak tujuh orang, yaitu warga Kota Banda Aceh sebanyak enam orang, dan satu warga Kabupaten Aceh Tamiang.

“Alhamdulillah, tidak ada penambahan kasus meninggal dunia,” tambah SAG.

Kemudian ia memaparkan kasus probable di Aceh sebanyak 672 orang, yang meliputi 602 orang sudah selesai isolasi, 12 orang sedang isolasi di rumah sakit, dan 58 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif sudah tercatat sebanyak 7.055 orang. Suspek yang telah selesai melakukan isolasi sebanyak 6.925 orang, sedang isolasi di rumah sebanyak 89 orang, dan sebanyak 41 orang sedang menjalani isolasi di rumah sakit, rinci SAG []

Baca Juga

Uncategorized

Dirlantas Polda Aceh Bantu Korban Kebakaran di Peukan Bada

Uncategorized

Ombudsman: Parkir dan PKL Masalah Baru di Pasar Al Mahirah

Uncategorized

Polres Aceh Besar Gelar Syukuran Upacara Hari Bhayangkara Ke 75 Secara Virtual

Uncategorized

Perkuat Sosialisasi, Bidkom Satgas Covid-19 Aceh Rapat Koordinasi

Uncategorized

Gubernur Akan Lantik FKKA

Uncategorized

Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Jelang HUT Bhayangkara ke-75

Uncategorized

Kapolri Minta Jajaran Terus Bantu Warga dan Gelorakan ‘Ayo Pakai Masker dan Ayo Segera Vaksin’

Uncategorized

KPK Akui Pecat Novel Cs Tanpa Pesangon dan Uang Pensiun