Banda Aceh —Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan komitmen kuat untuk tetap mengamalkan dan mengimplementasikan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama.
Lima nilai budaya kerja ini terdiri dari integritas, profesional, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.
Hal tersebut dinyatakan oleh para ASN yang sedang mengikuti Diklat “Pelatihan Penyusunan SOP Angkatan I dan Pelatihan Moderasi Beragama Angkatan II” di BDK Aceh, Jambo Tape Banda Aceh, Sabtu 13 Maret 2021.
Tekad kuat dan keinginan tersebut diungkapkan pada penutupan dua diklat itu, dihadapan Kakanwil Kemenag Aceh dan Kepala BDK Aceh serta jajaran.
Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan rasa bangga dan haru terhadap integritas dan loyalitas para pegawai yang bekerja di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh.
Menurutnya, ASN Kemenag menjadi contoh dan teladan di tengah masyarakat, dan dengan menjaga nilai budaya kerja tentu output yang didapatkan akan lebih baik.
“Hari ini kita persembahkan diri untuk menjadi abdi negara, maka kita sudah menyatakan siap melayani masyarakat dan memberikan yang terbaik dalam peningkatan kualitas kinerja,” kata Iqbal.
Dikatakannya, penerapan budaya kerja adalah suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas melalui perilaku, tindakan dan sikap pegawai.
Karenanya, kata Iqbal, kita yang sudah dipercayakan supaya menjaga amanah dan dapat mempertanggungjawabkannya.
“Karena itu, laksanakan tugas dan fungsi yang merupakan kewajiban kita sebagai pegawai dengan sebaik mungkin sesuai amanah,” tambahnya lagi.
Iqbal mengatakan supaya pegawai selalu membudayakan 5 Nilai Budaya Kerja Kemenag dalam beraktivitas.
“Budaya kerja bukan hanya sekedar dihafal saja. Pada prinsipnya pengembangan budaya kerja merupakan proses yang panjang dan tidak mudah, harus dilakukan secara terus menerus dengan strategi yang tepat dan konsisten,” katanya.
Ia menjelaskan untuk mengembangkan budaya kerja didasarkan pada praktik yang dilaksanakan setiap pegawai di lingkungan kerja.
“Nilai-nilai yang ada mesti mengakar pada setiap kinerja dan perilaku serta dari hari ke hari menjadi lebih baik,” katanya.
Dengan ditetapkannya lima nilai budaya kerja tersebut dimaksudkan sebagai strategi revolusi mental di kalangan ASN Kementerian Agama, kata Iqbal lagi.
Selain itu, ia juga mengingatkan pegawai untuk tetap kreatif dan inovatif. Meski ditengah pandemi covid-19, kita tetap harus produktif dan punya karya.
“Kita harus produktif, dan mampu menghadirkan dan menerapkan gagasan dan ide-ide baru ke dalam pekerjaan,” ucapnya.[]
