Gorontalo (Fanews.co)•Kapolres Boalemo,AKBP Sigit Rahayudi, terlibat adu mulut dengan penambang emas ilegal di wilayah Boalemo. Insiden ini terjadi ketika Sigit dan timnya melakukan penindakan terhadap aktivitas penambangan ilegal yang merusak lingkungan dan mengubah aliran sungai.
Sigit membantah tudingan telah melakukan kekerasan fisik terhadap Marten, salah satu penambang ilegal. Ia mengaku hanya membela anggotanya yang bekerja sesuai aturan dan mencoba mengintimidasi Marten yang kerap menyebut nama pejabat Polda secara tidak benar.
Marten sendiri mengaku hampir dipukul oleh Sigit, bahkan mengklaim memiliki rekaman video sebagai bukti. Lebih mengejutkan, Marten menyatakan bahwa aktivitas penambangan yang ia lakukan mendapat restu dari salah satu anggota kepolisian berpangkat AKBP dari Polda Gorontalo.
Sigit membantah adanya setoran Rp 30 juta per alat berat seperti yang diungkapkan Marten. Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja berdasarkan hukum, bukan kompromi.
“Tim kami turun karena tambang itu sudah merusak lingkungan dan mengubah aliran sungai,” jelas Sigit. Ia berharap kasus ini dapat menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah untuk menindak tegas aktivitas penambangan ilegal.
Dengan kejadian ini, Sigit menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus penambangan ilegal di wilayah Boalemo. Ia berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sesuai dengan hukum yang berlaku