Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

AJI Kecam Represivitas Polisi terhadap Massa Aksi di Semarang

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Jumat, 23 Agustus 2024 - 02:20 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Semarang mengecam adanya tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian kepada massa aksi di kompleks kantor DPRD Jawa Tengah di Semarang, Kamis (22/8/2024).

Seturut data yang dihimpun AJI Semarang, tindakan represif aparat itu menyebabkan 18 orang jadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit. Rinciannya, 15 korban dibawa ke RS Roemani, 1 di RS Pandanaran, 1 di RSUP Kariadi, dan 1 di RS Tlogorejo.

Ketua AJI Semarang, Aris Mulayawan, menyatakan prihatin atas tindakan represif aparat kepolisian tersebut. Apalagi, ada anggota AJI dan pers mahasiswa (persma) yang turut menjadi korban saat meliput unjuk rasa.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Banjir Bandang Humbahas, KLHK Ungkap Area Daya Tangkap Air Kritis

“Ada anggota kami dan persma yang menjadi korban pada saat peliputan sehingga harus dirawat ke rumah sakit,” ujarnya.

Oleh karena itu, Aris mendorong agar awak media mendukung masyarakat yang melakukan aksi pengawalan demokrasi atas upaya Baleg DPR RI menganulir Putasan MK perihal aturan pilkada.

“Jurnalis harus jaga demokrasi. Demokrasi di negeri ini terancam. Berkali-kali penguasa melakukan penyimpangan kekuasaan dalam proses legislasi, terakhir berupaya menganulir putusan MK terkait Pilkada,” terangnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Akan Umumkan 7 KEK Baru, Salah Satunya Smelter di IKN

Menurut Aris, media massa sebagai pilar keempat demokrasi sudah seharusnya menjaga demokrasi. Hal itu di antaranya ditunjukkan dengan pemberitaan-pemberitaan yang mendorong untuk penegakan demokrasi.

“Pers dan jurnalis tidak boleh lagi melunak pada upaya-upaya kekuasaan yang hendak melumpuhkan demokrasi. Bila Putusan MK bisa mereka anulir dalam waktu sekejap, bukan tidak mungkin undang-undang yang menjamin kebebasan pers, berpendapat dan berekspresi, pelan-pelan dilucuti dengan mudah sampai kita menuju era kegelapan,” ungkapnya.

Dengan demikian, media massa harus memainkan peran sebagai kontrol dengan kritik yang tajam kepada pemerintah.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Menkominfo Jelaskan Alasan Pembentukan Dewan Media Sosial

Perlu diketahui, aksi demonstrasi yang diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di kompleks DPRD Jawa Tengah di Semarang berakhir ricuh.

Awalnya, aksi berjalan kondusif di depan gedung DPRD. Kemudian, massa bergeser menuju gerbang samping utara kantor DPRD dan di sinilah mulai terjadi kericuhan.

Saling dorong antara massa aksi dan polisi tak terhindarkan. Polisi kemudian menembaki massa aksi dengan gas air mata dan mobil water cannon. Bahkan, polisi melakukan pengejaran kepada massa yang masih bertahan.(red/tirto)

Baca Juga

Nasional

73.9% Masyarakat Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Tahun Ini

Nasional

Mayoritas wilayah Indonesia Diguyur Hujan Minggu Ini

Nasional

Mellani Subarni Kukuhkan Pengurus Perkumpulan Penyelenggara PAUD Kota Lhokseumawe 

Nasional

Pesawat Latih Jatuh di BSD Milik Indonesia Flying Club

Nasional

FPRMI Audiensi ke Otorita IKN, Achmad Jaka: Pers Harus Lahirkan Influencer 
IM57 Minta MK Tunda Proses Seleksi Capim KPK

Nasional

IM57 Minta MK Tunda Proses Seleksi Capim KPK
jenazah wapres ke 9 ri hamzah haz akan dimakamkan di bogor

Nasional

Jenazah Wapres Ke-9 RI Hamzah Haz Akan Dimakamkan di Bogor

Daerah

Wagub Luncurkan Inovasi Layanan Samsat Aceh,Mudahkan Masyarakat Bayar Pajak