FANEWS.ID -Dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), Kota Banda Aceh, Dr. Rahmad Syah Putra, M.Pd., M.Ag., memaparkan agenda pengarusutamaan air pada Forum Air Dunia (World Water Forum 2024) yang berlangsung di Bali.
Rahmad Syah Putra, yang merupakan Dosen Penjaminan Mutu di UBBG, menyatakan bahwa dirinya merasa sangat terhormat kembali menjadi salah satu delegasi dari kalangan akademisi untuk memaparkan tentang Manajemen Pengelolaan Air dan Pentingnya Kebijakan Pemerintah dalam menjamin kualitas air dan lingkungan demi kemakmuran bangsa.
“Peran perguruan tinggi sangat penting dalam menyuarakan pengelolaan lingkungan guna menjaga kualitas air. Tanpa adanya kebijakan pengelolaan air yang bersih, kemakmuran dan kesejahteraan bersama tidak akan dapat diwujudkan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UBBG, Dr. Lili Kasmini, M.Si menyatakan dirinya merasa sangat terhormat karena kali ini UBBG dapat tampil dalam forum internasional.
Lili menyatakan bahwa keikutsertaan UBBG dalam Forum Air Dunia merupakan bukti komitmennya untuk terus berkolaborasi dalam menjaga sumber daya air.
Menurutnya, keterlibatan UBBG dalam Forum Air Dunia di Bali ini sejalan dengan konsep yang sedang dikembangkan oleh UBBG, yaitu Healthy, Integrated, Smart, and Green Campus yang ramah lingkungan.
Lili mengapresiasi kegiatan tersebut karena air merupakan masalah yang relevan bagi semua orang. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sistem pengelolaan air agar dapat mewujudkan kemakmuran dan menghindari kelangkaan air.
Forum Air Dunia merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kegiatan ini diselenggarakan bersama oleh Dewan Air Dunia dan kota tuan rumah.
Forum ini diadakan setiap tiga tahun sekali dan telah berlangsung sejak 1997. Forum Air Dunia bukan sekadar konferensi, ia mencakup tahap persiapan selama tiga tahun (fase persiapan), acara selama satu minggu (fase acara), dan tahap presentasi hasil (fase sintesis) dengan dukungan berkelanjutan untuk tindakan kolektif.
Disebutkan pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024, para kepala negara, pimpinan organisasi internasional, pejabat tinggi pemerintah, pakar, cendekiawan, wirausahawan, dan ekonom dari seluruh dunia akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik mengenai berbagai topik yang berhubungan dengan air.
Forum ini mengusung enam subtema utama: ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.
Forum ini mempertemukan peserta dari semua tingkatan dan bidang, termasuk politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
Selama bertahun-tahun, jumlah peserta forum telah meningkat dari beberapa ratus menjadi puluhan ribu, baik dari komunitas internasional maupun negara tuan rumah. .(InfoPublik/red)