FANEWS.ID – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (2023) oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DMPG) Aceh, mampu berkontribusi menekan angka kemiskinan ekstrem mencapai 1,83 persen dari sekitar 5,4 juta warga.
“Alhamdulillah sangat signifikan dampaknya (Dana Desa) kalau kita lihat. Karena tahun 2022 kemarin ada 2,95 persen jumlah masyarakat Aceh yang berada pada kategori kemiskinan ekstrem,” kata Zulkifli dalam keteranganya, Senin (8/1).
Zulkifli menyebutkan, pada 2023 Aceh mendapat alokasi Dana Desa sebesar Rp4,76 triliun untuk 6.495 gampong di seluruh Aceh, kemudian mendapat tambahan sekitar Rp168 miliar pada akhir tahun sehingga total Dana Desa di Aceh sebesar Rp4,93 triliun.
Penyaluran Dana Desa melalui Dana Desa regular dan BLT Dana Desa, dengan capaian hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp4,92 triliun atau 99,92 persen, sedangkan realisasi penyaluran BLT Dana Desa mencapai Rp727,63 miliar.
Dijelaskan Zulkifli, jumlah warga dengan kemiskinan ekstrem di Aceh pada 2022 sekitar 168 ribu orang atau 2,95 persen. Namun, angka tersebut turun menjadi 1,83 persen pada 2023.
“Sehingga tersisa sekitar 106 ribu warga Aceh dalam kategori kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Dia mengatakan, penurunan angka kemiskinan ekstrem di Aceh itu berkat kerjasama berbagai pihak dengan beragam bentuk intervensi, termasuk salah satunya kontribusi melalui BLT Dana Desa 2023.
“Artinya ada lebih kurang 60 ribuan masyarakat ekstrem di Aceh terentaskan di 2023 ini. Salah satunya karena kontribusi Dana Desa ini, karena BLT Dana Desa yang langsung ke mereka yang ekstrem,” ungkapnya.
DPMG Aceh mencatat, total jumlah penerima BLT Dana Desa di seluruh Aceh sebanyak 209.008 keluarga penerima manfaat (KPM). Mereka setiap bulan menerima Rp300 ribu selama 12 bulan.
“Dari 6.492 desa itu totalnya 209.008 KPM. Distribusi paling banyak di Aceh Utara mencapai 29.514 KPM,” pungkasnya. (red/habaaceh)
