Nikmati berita Interaktif Dan Live Siber Report 24 jam Fanews.co Gen Z
Download
Berita News terviral

Apkasindo Nilai Masih Terjadi Ketimpangan Harga TBS Petani di Nagan Raya

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Rabu, 19 Juni 2024 - 13:46 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID -Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Nagan Raya, Yuslan Thamrin, menilai harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani masih terjadi ketimpangan dan harus ada perhatian dari Pemkab Nagan Raya maupun Dinas Perkebunan Nagan Raya.

“Kita dari Apkasindo terus menyuarakan ketimpangan harga TBS petani ini,” ujar Yuslan Thamrin.

Dikatakan, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik terus, tapi harga TBS di petani cuma di kisaran Rp2.080 sampai Rp2.100 per Kg.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Repnas Gagas Aceh Menjadi Pusat Kopi di Indonesia

“Itu harga TBS di tingkat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Nagan Raya. Dari dahulu sampai sekarang ya begitu aja situasinya, harga CPO meroket,” ujarnya.

Sebagai petani kecil, kata dia, para petani hanya bisa mengelus dada serta menduga-duga kenapa hal itu bisa berlangsungnya lancar selama bertahun-tahun.

Pihaknya menduga ada permainan harga oleh para mafia TBS di Nagan Raya. Karena itu Yuslan mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya tidak hanya berdiam diri.

“Dinas Perkebunan seharusnya bersuara, seharusnya turun ke lapangan. Kalau perlu libatkan aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut permainan harga TBS ini,” pinta Yuslan.

Baca Juga Artikel Beritanya:  BSI (BRIS) Akan Rights Issue, Terbitkan 6 Miliar Saham Baru

Dirinya melihat hal itu tidak mustahil untuk dilakukan mengingat kesejahteraan petani sawit dan perkembangan ekonomi Nagan Raya akan menjadi taruhannya.

Ia lalu mencontohkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang berhasil melibatkan APH dalam urusan harga TBS sehingga petani sawit swadaya bisa merasakan nikmatnya menjadi petani sawit karena harga TBS mulai terdongkrak.

“Saya akan terus bersuara, saya akan terus berjuang agar persoalan ini menjadi perhatian Pemkab Nagan Raya. Kami ingin keadilan pada harga pembelian TBS,” ungkapnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pembiayaan Tumbuh Double Digit, Kinerja BSI Makin Solid

Dikatakan, Provinsi Aceh yang terluas kebun sawit adalah Nagan Raya, dan yang terbanyak PMKS di Nagan Raya, tapi pemerintah tidak bisa mengangkat derajat petani Setara dengan kabupaten lain. “Apa salahnya dihargai di bayar Rp2.400/kg,” ucapnya.

Contohnya saja, selaku petani sawit 30.000 ton/jam, gilingan sawit X 18 jam selama operasi total 540.000/Kg X 28 hari kerja sama dengan 15.120.000/Kg X 400 Perak, total Rp. 6.048.000.000/1 PMKS. (red/InfoPublik)

Baca Juga

Ekonomi

Mubadala Energy Bor Sumur Kedua di Lepas Pantai Aceh Pascalebaran

Daerah

Aceh Culinary Festival 2023 Dimulai, Achmad Marzuki Ajak Masyarakat Nikmati Sensasi Kuliner Khas Aceh

Daerah

PT PEMA Teken KSO Dengan Dua Perusahaan di Bidang Ekspor Kopi dan Telekomunikasi

Ekonomi

Teten: TikTok Shop Bisa Beroperasi Lagi asal Ikuti Syarat Ini

Ekonomi

Tiga Alasan Kamu Harus Pertama Punya Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5!

Ekonomi

Harga Sembako di Lhokseumawe Stabil Jelang Ramadan, TPID: Malah Ada yang Turun

Ekonomi

Sukseskan Swasembada Pangan Babinsa Bantu Panen Jagung

Ekonomi

Samudra Expo 2023, Sarana Pengenalan Seni Budaya dan Produk UMKM di Aceh