BERITA ONLINE TERVIRAL

Banyak Istri Gugat Cerai Suami di Aceh Faktor Selingkuh hingga Narkoba

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 19 Februari 2024 - 11:25 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

FANEWS.ID – Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Ayu Marzuki, mengungkapkan kebanyakan kasus perceraian di Tanah Rencong dilayangkan oleh istri. Permasalahannya disebabkan berbagai faktor mulai dari ekonomi hingga Selingkuh.

“Data statistik per Desember 2023 ada 7.145 kasus perceraian di Aceh, yang mencengangkan adalah Gugat Cerai terbanyak dari pihak istri dengan alasan di antaranya suami tidak bertanggung jawab nafkah lahir batin, faktor ekonomi, perselingkuhan dan narkoba,” kata Ayu.

Ayu mengaku, dirinya merasa prihatin dengan kondisi tersebut dan berharap bisa menjadi perhatian bagi semua pihak.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Satpol PP dan WH Aceh Besar Bina 5 Pelajar Nongkrong di Warkop

Beranjak dari hal itu, PKK Aceh bekerja sama dengan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) kembali menggelar Sekolah Keluarga Samara angkatan kedua.

Sekolah Samara angkatan kedua itu telah dibuka dengan kegiatan seminar yang diisi sejumlah pakar dari berbagai bidang ilmu, di Anjong Mon Mata kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu 17 Februari 2024.

Ada ratusan peserta yang menghadiri seminar tersebut, baik secara langsung maupun virtual. Sementara peserta sekolah Samara angkatan kedua ini diikuti 68 orang yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan.

Ayu Marzuki menjelaskan, Sekolah Samara merupakan pendidikan pra nikah bagi calon pengantin. Tujuan dari sekolah ini adalah membekali ilmu bagi setiap calon pengantin tentang tugas dan tanggung jawabnya setelah menikah serta berbagai hal yang perlu disiapkan seperti kesehatan dan psikologis.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Satu Unit Rumah di Takengon Terbakar

“Sekolah ini mendapat dukungan penuh dari MPU, Kementerian Agama Wilayah, Dinas Kesehatan, BKKBN, Dinas P3A dan unsur akademis,” sebut istri Pj Gubernur Aceh itu dalam keterangannya.

Menurut Ayu, pendidikan pra nikah begitu penting bagi setiap calon pengantin. Sebab, akan ada banyak fase masalah yang datang dalam hubungan pernikahan nantinya seperti persoalan finansial, keluarga, pekerjaan rumah tangga, kehamilan dan mengurus anak.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Beban Puncak Listrik Malam Tahun Baru di Aceh Sebesar 516 MW

Ayu mengatakan, jika setiap pasangan tidak memiliki ilmu yang cukup saat menghadapi berbagai masalah tersebut, maka akan muncul berbagai persoalan baru yang merugikan rumah tangga.

“Perjuangan kita masih panjang, kita semua berharap semoga sekolah pra nikah Samara dapat berjalan berkelanjutan dan memperluas sinergi dengan berbagai pihak, mimpi besar kita agar program ini diikuti oleh kabupaten/kota dan menjadi kebutuhan pribadi calon pengantin sebelum menikah,” pungkas Ayu. (habaaceh/red)

Baca Juga

Daerah

Antisipasi Makin Maraknya Narkotika, Tiga Daerah di Aceh Bakal Berdiri BNNK

Daerah

Kembali Ukir Prestasi Bank Aceh Raih Dua Penghargaan di Top GRC Awards 2022

Daerah

Antusiasme Kian Tinggi, 596 ASN Pemerintah Aceh Donor Darah dalam Sehari

Daerah

Komisioner KIP Aceh Datangi Kantor DPP Partai Gabthat Aceh

Daerah

Luncurkan Program Rampagoe, Penjabat Gubernur Aceh Apresiasi PT PEMA

Daerah

Siswa SD dan SMP di Banda Aceh Diminta Wajib Bisa Baca Kitab Arab Melayu

Daerah

“Alhamdulilah, Baitul Mal Aceh Raih Penghargaan Pusat Kategori Dampak Penyaluran Zakat Terbaik

Daerah

SPS Aceh Siap Gelar Muscab Ke II