Sinabang – Sebanyak 25 keluarga korban kebakaran di Desa Ameria Bahagia, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, menerima bantuan masa panik dari Baitul Mal Aceh (BMA). Total bantuan mencapai Rp 67Juta, bersumber dari alokasi dana zakat senif gharimin tahun 2021.
Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden (21/07) menyebutkan, jumlah bantuan yang diterima per mustahik bervariasi, tergantung tingkat kerugian yang dialami.
“Ada tiga klasifikasi yang kita gunakan, yaitu rusak ringan, sedang, dan berat. Kisaran bantuan yang diterima masing-masing korban minimal Rp 1Juta untuk kategori rusak ringan dan maksimal Rp 3Juta untuk kategori rusak berat,” kata Rahmad.
Terkait teknis pendataan hingga penyaluran, Rahmad menerangkan, info awal kejadian diperoleh dari sosial media. Kemudian, tim BaGAH BMA yang dibentuk khusus untuk gegas merespon berita-berita bencana berkoordinasi dengan BMK Simeulue untuk proses verifikasi.
“Kita jaga semaksimal mungkin agar penyaluran dana zakat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan. Karena itu, BMA bersinergi dengan BMK Simeulue untuk melakukan verifikasi langsung ke lapangan. Hasil verifikasi amil BMK itulah yang kita gunakan sebagai dasar pemberian bantuan,” jelasnya.
Untuk tetap menjaga akuntabilitas dan memudahkan mustahik, sebut Rahmad, bantuan ditransfer ke rekening penanggung jawab di BMK Simeulue untuk kemudian diserahkan langsung (cash on hand) kepada masing-masing mustahik sesuai hasil verifikasi.
“Ada penyerahan bantuan secara simbolis oleh pihak BMK Simeulue kepada para mustahik yang disaksikan oleh aparatur desa setempat. Sehingga, prosesnya terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan,” sebut Rahmad.
Sementara itu, Kepala Badan BMA, Prof Nazaruddin A Wahid menjelaskan, bantuan masa panik untuk korban bencana alam merupakan salah satu program dana zakat di BMA yang tersebar ke seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Artinya, BMA hadir bukan hanya untuk korban bencana di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Tapi juga untuk beberapa kasus di kabupaten/kota lain di Aceh,” katanya.
Prof Nazar juga menerangkan, pemberian bantuan yang ditujukan untuk menghibur dan memenuhi kebutuhan mendesak para korban ini terlaksana berkat adanya sinergi dan koordinasi yang baik antara BMA dan BMK.
Lewat tim BaGAH, BMA berkomitmen untuk menyalurkan dana zakat dengan cepat kepada para korban musibah. Berita yang masuk dari online atau pun offline direspon dengan cepat. “Tapi, proses verifikasi untuk menjamin ketepatan penggunaan dana di kabupaten/kota dibantu oleh tim amil di BMK. Semoga pola kerjasama ini membantu ikhtiar kita untuk menggunakan dana zakat dengan sebaik-baiknya,” harap Prof Nazar.
Sebelumnya diberitakan di berbagai media, sebanyak 20 unit ruko terbakar di Desa Ameria Bahagia, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, pada Kamis (27/5) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Taksiran kerugian mencapai Rp 10 miliar lebih. Pasca kejadian, para korban terdampak diungsikan ke tenda-tenda darurat yang disediakan oleh Dinsos dan BPPD Simeulue.