Berita Update Terviral

Home / Ekonomi

Kamis, 18 Agustus 2022 - 07:43 WIB

BSI (BRIS) Akan Rights Issue, Terbitkan 6 Miliar Saham Baru

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Kamis, 18 Agustus 2022 - 07:43 WIB    Banda Aceh

0:00

Jakarta– PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) dalam Keterbukaan Informasi Kepada Para Pemegang Saham mengumumkan rencana aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (Rights Issue) pada kuartal IV/2022.

Pada Selasa (16/8) BSI menerbitkan Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham (KI) mengenai rencana Perseroan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham Seri B Perseroan, dengan nilai nominal Rp500 per saham (Saham Baru).

“Saham baru tersebut akan diterbitkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Saham baru tersebut juga akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham Seri B Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor,” ujar Ade Cahyo Nugroho Direktur Finance & Strategy BSI

Ade Cahyo Nugroho atau akrab disapa Cahyo menuturkan aksi korporasi rights issue ini dilakukan perseroan untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI baik secara organik maupun anorganik. Di mana BSI memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan dengan compound annual growth rate (CAGR) di atas 15% sampai tahun 2025.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Angka Kemiskinan Ekstrem di Aceh Turun Lewat BLT Dana Desa 2023

“Maka untuk mendukung rencana tersebut, BSI membutuhkan tambahan permodalan (ekuitas) agar Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan dapat mencapai di atas 20% pada akhir tahun 2025. Saat ini CAR BSI berada di kisaran 17%. Hal tersebut juga sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan menjaga level of comfort market,” paparnya.

Ekspansi pertumbuhan BSI tersebut sejalan dengan visi perseroan untuk menjadi Top 10 Global Sharia Bank.

Lebih lanjut, BSI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 untuk meminta persetujuan rencana rights issue tersebut. Adapun, ketentuan-ketentuan PMHMETD I, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final atas saham baru yang diterbitkan akan diungkapkan dalam prospektus yang akan diterbitkan pada waktunya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pemerintah Aceh dan BI Gelar FGD Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Cahyo menegaskan seluruh dana yang diterima dari PMHMETD I (setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran terkait emisi saham baru), akan digunakan BSI untuk penyaluran pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

“Dengan rencana rights issue ini, BSI akan memiliki kecukupan modal yang baik dengan CAR dapat tetap terjaga dikisaran 20% dan penambahan probability yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi dan Return On Equity (ROE) di atas 20% dalam waktu menengah hingga jangka panjang” jelasnya.

Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 12,73%.

Sebagai salah satu institusi perbankan berdasarkan prinsip syariah di Indonesia, BSI mampu menorehkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi yang menantang akibat pandemi Covid-19.

Seluruh indikator keuangan BSI pun memiliki kinerja yang cukup optimal. Pada triwulan I/2022, BSI menorehkan capaian positif dengan membukukan laba bersih mencapai Rp987,68 miliar atau naik 33,18% secara year on year (YoY). Melalui raihan tersebut BSI semakin siap berlari dan optimistis meraih pertumbuhan berkelanjutan di masa datang.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Pelaku UMKM Aceh Dilatih Literasi Keuangan

Per triwulan I/2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59% yoy, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42% dan gadai emas tumbuh 8,96%. Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90%.

Dari sisi aset, BSI saat ini berada di peringkat tujuh secara nasional sekaligus menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Sedangkan dari sisi pembiayaan BSI berada pada peringkat enam secara nasional, adapun dari sisi jaringan, BSI didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.500 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.[]

 

FANEWSID

Baca Juga

Daerah

Realisasi Dana Desa di Aceh capai Rp4 Triliun

Ekonomi

Waskita Karya Fokus Proyek IKN Rp4,3 Triliun dan Restrukturisasi Utang

Ekonomi

“Siap-siap! Pajak Bakal Layangkan ‘Surat Cinta’
Produk Kerajinan Aceh Laris Manis di Expo Nasional Dekranas

Ekonomi

Produk Kerajinan Aceh Laris Manis di Expo Nasional Dekranas

Ekonomi

Lima Ruas Jalan Tol Aceh Beroperasi Saat Nataru

Ekonomi

Sukuk ESG BSI Rp9 Triliun atau Oversubscribe Tiga Kali Lipat

Ekonomi

Pj Gubernur Harap BSI Beri Pelayanan Terbaik Sambut PON di Aceh

Aceh Besar

Program SAJADAH Bantu Masyarakat Kurang Mampu di Blang Bintang