Berita Update Terviral

Home / Ekonomi

Senin, 9 September 2024 - 21:16 WIB

Butuh Rp549,39 Miliar Buat Kejar Penerimaan Pajak Rp2.189,3 T

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Senin, 9 September 2024 - 21:16 WIB    Banda Aceh

0:00

FANEWS.CO – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono, mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp549,39 miliar untuk mengejar target penerimaan pajak sebesar Rp2.189,3 triliun pada tahun anggaran 2025. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target penerimaan pajak 2024 sebesar Rp1.988,9 triliun.

“Tren realisasi perpajakan terus meningkat, terutama setelah puncak pandemi Covid-19 pada 2020. Pada 2023 realisasi penerimaan pajak adalah Rp1.867 triliun atau 102,73 persen dari target. Adapun Tahun Anggaran 2025 target penerimaan pajak ditetapkan sebesar Rp2.189,3 triliun,” kata Thomas dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Baca Juga Artikel Beritanya:  BI Catat Cadangan Devisa Turun Jadi 140,4 Miliar Dolar AS

Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan upaya optimalisasi penerimaan melalui penguatan Core Tax System atau sistem teknologi administrasi perpajakan.

Seiring dengan penguatan sistem inti perpajakan itu dibutuhkan pula penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pengangkatan dan pelatihan jabatan fungsional (jafung), penguatan IT support dan maintenance, perbaikan proses bisnis, dan penguatan regulasi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Persiapan Lebaran, Ratusan Warga Banda Aceh Antre Tukar Uang Pecahan Baru

“Dengan alokasi sebesar Rp549,39 miliar,” imbuh Tommy, sapaan Thomas.

Sementara itu, hingga saat ini kegiatan yang telah dilakukan Kementerian Keuangan untuk mencapai target perpajakan di tahun-tahun sebelumnya adalah melalui edukasi, kehumasan, pelayanan, pengawasan pembayaran wajib pajak, dan pengawasan pembayaran massal.

Pada saat yang sama, penguatan di bidang IT dan data, regulasi organisasi dan SDM, pengawasan dan pengendalian internal, serta kolaborasi di bidang penerimaan negara yang efektif berupa joint program antara DJP dan DJBC.

Baca Juga Artikel Beritanya:  BI Aceh dan ITB Gelar Diseminasi Kajian Vision Master Plan Pengembangan Pulau Banyak

Kedua kolaborasi di bidang penerimaan negara yang efektif serta penguatan organisasi dan SDM misalnya melalui fungsionalisasi pegawai dan peningkatan kompetensi SDM.

“Selanjutnya perbaikan proses bisnis misalnya melalui prioritas pengawasan atas wajib pajak strategis. Kemudian ada penguatan IT dan data misalnya melalui pengumpulan data ILAP. Terakhir penguatan regulasi di bidang ekonomi, penerimaan dan kemudahan investasi,” pungkas Tommy..(red/tirto)

Baca Juga

Ekonomi

Dorong Peningkatan Pariwisata di Aceh, BSI Luncurkan MESIN ATM VISA & MASTERCARD

Ekonomi

PENANDATANGANAN MOU, WUJUD SINERGI PEMANFAATAN KARBON DAN JASA LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE  ANTARA PEMA DAN PEMKO LANGSA

Ekonomi

Dua Ribu Ton Cadangan Beras Pemerintah Masuk Gudang Bulog Meureudu

Ekonomi

Aceh Sudah Masuki Puncak Arus Mudik Iduladha

Ekonomi

Waspada Penipuan Menggunakan Akun Medsos Bank Aceh Palsu

Ekonomi

BI: Triwi III 2021 Kinerja Industri Pengolahan pada III 2021 Menurun

Ekonomi

Dorong Investasi yang Berkelanjutan Untuk Memperkuat Ekonomi Aceh

Ekonomi

Konversi ke Syariah, Bank Aceh Tunjukkan Kinerja Tren Positif