Headline Berita Hari Ini

Home / Kesehatan

Senin, 15 Mei 2023 - 15:34 WIB

Darurat Kesehatan Global Dicabut, Kemenkes : Bukan Berarti Pandemi COVID-19 Berakhir

ilustrasi/ist

ilustrasi/ist

0:00

JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (5/5) telah mengumumkan bahwa status kegawatdaruratan global untuk COVID-19 resmi berakhir.

Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril menekankan kendati status kegawatdaruratan global telah dicabut, bukan berarti COVID-19 hilang. COVID-19 masih merupakan ancaman kesehatan global. Lantas kapan pandemi berakhir?

Syahril mengatakan, tidak ada batasan yang jelas terkait kapan selesainya pandemi COVID-19, sehingga sulit untuk memperkirakan atau menentukan kapan akan berakhir.

Menurutnya, yang paling penting adalah Indonesia telah berhasil melewati masa berat pandemi COVID-19 dalam 3 tahun belakangan ini. Dan kini sedang melakukan masa transisi emergensi dan terus melakukan pemantauan serta upaya lainnya.

Baca Juga Artikel Berita nya   Booster Jadi Syarat Perjalanan, Kombes Winardy: Masyarakat Segera Tuntaskan Vaksinasi

“Saat ini Indonesia telah memulai mempersiapkan untuk melakukan transisi dengan memastikan 10 pilar respons yang terus diperkuat,” terangnya dr. Syahril.

Kesepuluh pilar respons yakni pilar koordinasi, -perencanaan-pembiayaan, pilar komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, pilar surveilans, pilar penguatan pintu masuk internasional, pilar laboratorium dan diagnosis, pilar pengendalian dan pencegahan infeksi, pilar manajemen kasus dan pengobatan, pilar logistic, pilar penguatan pelayanan Kesehatan esensial dan pilar vaksin dan riset dan kebijakan.

Pada saat yang sama, Kemenkes juga melakukan tujuh rekomendasi WHO terkait selesainya pandemi. Rekomendasi tersebut tercantum dalam Strategi Kesiapsiagaan dan Respon COVID-19 2023-2025 yang digunakan sebagai pedoman oleh seluruh negara di dunia.

Baca Juga Artikel Berita nya   Dua Hari 364 Orang Positif Covid-19, Dua Meninggal dunia

“Baik setiap negara maupun masyarakat global harus bersiap untuk bisa hidup dengan COVID-19, dengan mengintegrasikan upaya pencegahan dan pengendalian dalam program-program rutin yang ada seperti surveilans dan vaksinasi rutin,” terangnya.

Syahril menyebut berbagai persiapan yang dilakukan pemerintah di masa transisi emergensi, diperkuat dengan terus dilaksanakannya vaksinasi dosis lengkap dan booster COVID-19. Vaksinasi ini terbukti mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat COVID-19.

Ia menjelaskan, sekitar 30% pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap maupun booster serta didominasi oleh lansia. Mayoritas pasien yang meninggal belum divaksinasi.

Baca Juga Artikel Berita nya   Sambut Ramadan, FKG USK Beri Pelayanan Gigi Gratis

Upaya vaksinasi harus diperkuat dengan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Utamanya penggunaan masker saat sakit flu, kontak erat dengan pasien konfirmasi/suspek COVID-19, dan di ruang tertutup dengan banyak orang.

Bila masyarakat merasakan gejala yang mengarah ke COVID-19 atau merupakan kontak erat dari orang yang terkonfirmasi positif, diimbau agar segera melakukan tes. Apabila positif tetap lakukan isolasi mandiri sehingga dapat memutus penularan COVID-19.

“Jangan sampai menularkan kepada orang lain,” pesan dr. Syahril. (adv)

Baca Juga

Kesehatan

Jadi Infeksi Menular Seksual, Kenali 5 Gejala Umum Sifilis

Kesehatan

Aceh Terima 200.280 Dosis Vaksin Covid-19
RSUD Dr Pirngadi Medan Programkan Jemput Pasien Hemodialisa dan Kanker

Daerah

RSUD Dr Pirngadi Medan Programkan Jemput Pasien Hemodialisa dan Kanker

Kesehatan

Peran PAFI dalam Penguatan Ahli Farmasi di Indonesia

Kesehatan

Vaksinasi Covid-19 Aceh Urutan 18 Nasional

Kesehatan

Konsumsi Gula Berlebih, Waspadai Diabetes Melitus

Kesehatan

Iswanto: Vaksinasi Covid-19 di Aceh Capai 94.714

Kesehatan

Kemenkes: 156 Obat Sirop Boleh Diresepkan