FANEWS.ID – Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar, menekankan bahwa data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran sentral dalam membentuk landasan kerja Pemerintah Aceh.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan rilis berita statistik pertumbuhan ekonomi Aceh di Aula Kantor BPS Perwakilan Aceh.
Iskandar menyatakan bahwa data yang disajikan oleh BPS bukan hanya menjadi acuan dalam merumuskan program kerja, tetapi juga menjadi cermin dari kinerja pemerintah.
Menurutnya, data tersebut menjadi instrumen penting yang dibutuhkan saat akan merumuskan dan mengeksekusi program kerja. Selain itu, setelah program kerja dijalankan, data kembali diperlukan untuk mengukur seberapa efektif dan berhasil implementasi program yang telah dilaksanakan.
Pemerintah Aceh saat ini tengah berfokus pada data angka kemiskinan. Iskandar menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus mengeluarkan berbagai program kerja guna menurunkan angka kemiskinan tersebut.
Dengan memanfaatkan data BPS, Pemerintah Aceh berupaya mengambil langkah-langkah strategis yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Di sisi lain, Kepala BPS Aceh, Ahmad Riswan Nasution, melaporkan bahwa perekonomian Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,32 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,21 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini rata-rata ditopang oleh sektor bidang pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.
Dengan demikian, data BPS tidak hanya menjadi landasan untuk program-program pembangunan, tetapi juga menjadi alat yang sangat penting dalam mengukur perkembangan ekonomi Aceh.
Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan BPS dan menggunakan data yang akurat sebagai panduan dalam merancang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. (red/InfoPublik)