FANEWS.ID – Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Syarifuddin mengajak lulusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk peka dengan berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi di masyarakat.
Menurutnya, dalam era globalisasi dan informasi saat ini, tantangan yang dihadapi membutuhkan lebih dari sekadar keahlian teknis, namun juga dibutuhkan kepekaan sosial.
“Oleh karena itu, pendidikan di Fakultas Adab dan Humaniora telah dirancang untuk tidak hanya memberi kalian pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan pemahaman kultural yang mendalam,” kata Syarifuddin, Selasa (14/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Syarifuddin juga turut menyinggung berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi.
Dia berpendapat bahwa studi Adab dan Humaniora memiliki peran penting dalam menjembatani persoalan-persoalan kemanusiaan seperti kemiskinan, ketimpangan sosial politik, dan krisis kemanusiaan.
Melalui pendekatan kritis dan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai, budaya, dan sejarah manusia, studi ini mampu memberikan wawasan yang mendalam tentang akar permasalahan serta solusi yang dapat diimplementasikan.
“Penyelesaian masalah kemanusiaan membutuhkan kerja sama lintas-batas, solusi inovatif, dan komitmen untuk mempromosikan perdamaian, keadilan, keberlanjutan, dan hak asasi manusia secara masif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Syarifuddin, Digital Humanities membutuhkan insan-insan akademik yang focus pada visulisasi fenomena kemanusiaan dan mempublikasikan, sehingga melahirkan kesadaran publik akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, di samping memperluas pemahaman tentang manusia dan budaya.
“Saya yakin, para lulusan dan civitas akademika fakultas adab dan humaniora akan mampu memainkan peran yang signifikan dalam menangani tantangan-tantangan kemanusiaan dalam era digital ini,” ujarnya(InfoPublik/red)