FANEWS.ID – Pemerintahan Gampong Sibintang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, menyalurkan kebutuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi tiga keluarga balita terindikasi stunting, Jumat (11/8/2023).
Keuchik (kepala desa) Sibintang, Hanafi menyampaikan, upaya tersebut diharapkan dapat membantu pemenuhan gizi balita dan mencegah stunting bagi generasi muda warganya, melalui pemberian makanan tambahan.
“Kemampuan keuangan desa kami terbatas, tapi upaya semaksimal mungkin kami lakukan. Mudah-mudahan tidak ada penambahan balita stunting di desa kami,” katanya.
Ia menaruh harapan kepada Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi, untuk turun melihat kondisi warganya, sekaligus agar dapat menikmati kondisi jalanan menuju ke desa mereka yang masih belum teraspal.
Kepala Puskesmas Panton Reu, Ns Sufiani SKep mengapresiasi gerakan dari Desa Sibintang demikian dan diharapkan dapat menjadi contoh untuk desa lain agar dapat dilaksanakan.
“Sudah dilakukan Desa Sibintang dan akan diikuti desa lain, kalau sudah ditangani desa, maka kita mencari sasaran lain tidak mungkin tumpang tindih. Akan dipantau terus dan nanti dievaluasi setelah 90 hari untuk dilakukan tindakan selanjutnya,” sebutnya.
Senada juga disampaikan, Camat Panton Reu, Muhammad Yahya SE, bahwa untuk mencegah munculnya kasus stunting harus dilakukan bersama dan saling koordinasi.
“Kami sangat mendukung. Kami akan selalu kordinasi dengan kader Posyandu, pak keuchik kami pantau melalui Posyandu dengan minta laporan selalu perkembangan untuk menentukan langkah kita ambil ke depan,” sebutnya.
Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Aceh Barat, T Masren SE menambahkan, hingga periode Juli 2023 jumlah kasus balita terindikasi stunting di Kabupaten Aceh Barat sebanyak 317 balita dari total 15.804 balita yang ada di Aceh Barat.
“Upaya intervensi dengan pemberian makanan tambahan tersebut mesti dilakukan pihak desa sebagai upaya pemulihan gizi kepada anak yang terhambat pertumbuhannya lantaran terindikasi stunting,” sebut pria yang akrab disapa Rajo ini.
Pada kegiatan di Desa Sibintang yang mengangkat tema gampong Sibintang merdeka dari stunting” tersebut menjadi momen penting bagi semua pemangku kepentingan, bahwa pihak pemerintah level terendah ternyata cukup serius menangani persoalan ini.
Tentunya tema tersebut merupakan sebuah harapan, apalagi menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, dapat memerdekakan warga dari stunting adalah impian besar.
“Gerakan ini sudah terjadwal di kecamatan lain juga dengan sumber dana desa, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Sosial dengan sasaran keluarga berisiko stunting yang berbeda-beda,” tutup Rajo. (*)
sumber: infoPublik