FANEWS.ID – TikTok kerap mendapat label sebagai ‘aplikasi goblok’ dari warganet akibat ulah sejumlah akun dengan unggahan-unggahan nyeleneh. Lantas, apa adakah konten bermanfaat di aplikasi besutan ByteDance tersebut?
Label ‘goblok’ itu kerap dilontarkan di media sosial lain, termasuk Twitter, saat mengomentari unggahan-unggahan yang enggak ilmiah, cenderung hoaks.
Misalnya, sebuah unggahan dari akun TikTok @wdh_ yang mengklaim tulang rawan cumi-cumi Todarodes pacificus yang tipis seperti kemasan plastik adalah benar-benar sampah plastik yang ditelat satwa kelas chepalopoda itu.
“Please banget setop buang sampah sembarangan di laut terutama plastik ya. Hari ini gue makan cumi dan gue enggak sengaja nemuin plastik di dalam cuminya,” demikian suara narator di video itu.
Video itu menyebar ke Twitter dan dikomentari akun @nandoy, “baru juga nyampe rumah buka twitter isinya konten tiktok goblok wkwk.”
Konten-konten sejenis yang sudah amat banyak membuat memori kolektif netizen merujuk pada kesimpulan yang sama.
“Inilah sebabnya aku tdk download aplikasi goblok alias tiktok,” kicau @ladyp0tat0.
“TikTok itu isinya kalo gak orang goblok, ya goblok banget,” imbuh @TheRedSIeeve.
Ada pula akun @RlFKY yang mengaku heran banyak “konten goblok” datang dari TikTok, merujuk kepada konten yang berisi narasi “laki-laki belajar masak itu wajib, buat jaga-jaga aja siapa tau nanti dapat istri tolol yang ga bisa masak.”
“Sampai sekarang masih heran kenapa kebanyakan konten goblok datengnya dari aplikasi ini sih mana bangga lagi mempertontonkan kegoblokannya,” kicau akun Twitter itu.
Playstore dan App Store
Tak cuma dari warganet secara langsung. Label ‘aplikasi goblok’ juga ‘didapat’ dari dua toko aplikasi terbesar, Google Play Store dan App Store-nya Apple.
Akun @vousmevoyez_sh menyebut TikTok pernah viral lantaran muncul di urutan pertama saat mengetikkan ‘aplikasi goblok’ di Google Playstore.
“Bukannya dulu pernah viral kalo cari aplikasi goblok di playstore muncul tiktok,” katanya.
Hal senada terjadi di App Store. Saat mengetikkan ‘aplikasi goblok’, toko aplikasi ini menampilkan TikTok di nomor kedua, di bawah aplikasi kencan Tinder yang berstatus Ad alias iklan.
Di nomor ketiga, muncul aplikasi TikTok Shop Seller Center, lalu Messenger milik Facebook, dan kelima Apple Music.
TikTok sejauh ini masih enggan memberi keterangan resmi terkait status di pencarian toko aplikasi tersebut.
Konten Berguna
Kendati demikian, berdasarkan pantauan warganet dan CNNIndonesia.com, banyak akun terpantau memberikan konten-konten mencerahkan di platform yang terancam diblokir total di AS itu.
Akun @DiajengLrst menyebut konten-konten yang muncul di FYP (sebutan untuk linimasa TikTok) tergantung dengan apa yang dicari pengguna.
“Banyak banget orang ngatain user tiktok goblok, tolol, aplikasi sampah, you name it lah. Padahal kalo FYP lo bener lo tuh bisa nemu video wholesome kayak gini,” tulisnya mengomentari konten soal teknik berjualan di TikTok.
Jangan lupakan pula akun semacam @AwBimax milik mahasiswa Bima Yudho Saputro yang sempat membuat Pemerintah Daerah di Lampung kebakaran jenggot dengan kritik-kritiknya soal infrastruktur, terutama jalan yang hancur bertahun-tahun tanpa perbaikan.
Video-video kritik Bima pun membuat Presiden Jokowi langsung menjajal medan terjal di Lampung dan membuat sejumlah jalan diperbaiki oleh Pusat.
Sensasi Bima ini pun berlanjut lewat konten-konten speak-up soal masalah-masalah di daerah, meski mereka berhadapan dengan upaya kriminalisasi.
Baru-baru ini, TikTok juga menggadang-gadang tiga TikTokers Indonesia yang dinilai “terus menyebarkan pengaruh positif dan menginspirasi masyarakat luas.” Mereka adalah akun @daffaspeaks, @dininrli, dan @this.is.pras.
Akun @daffaspeaks menyebarkan informasi soal komunikasi massa (public speaking). “Pemegang sertifikat Public Speaker dari BNSP RI ini aktif membagikan skill yang dimilikinya sejak pandemi di TikTok,” tulis TikTok.
Sementara, akun @dininrli membagikan konten-konten soal tips berkarya di TikTok. “Dini juga tidak segan untuk berbagi kisah suksesnya kepada para kreator affiliate melalui ajang seperti TikTok Shop Electronics Bootcamp,” tulis TikTok.
Terakhir, akun @this.is.pras dianggap aktif mengajak masyarakat memerangi hoaks soal kesehatan.
Mahwari Sadewa Jalutama, Country Head of Operations TikTok Indonesia, pihaknya berharap konten-konten berisi tips kreatif pengembangan diri, kesehatan itu bisa “menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.”
“Berkat kreativitas tanpa batas dan partisipasi aktif dari para kreator kami, semua orang bisa merasakan manfaat langsung dari konten unggahan mereka,” tulisnya dalam keterangan pers.
Sumber : CNN Indonesia