Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui.
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia.
Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat. Melakukan Aktivitas Fisik, Makan Buah dan Sayur, Tidak Merokok, Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol, Melakukan Cek Kesehatan Berkala, Menjaga Kebersihan Lingkungan, dan Menggunakan Jamban.
Maka dari itu, melalui Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, Tingkat Provinsi Aceh, Dinas kesehatan Aceh membuka Pojok Edukasi Gizi Bagi Anak dan Remaja.
Pojok Edukasi Gizi ini berupa edukasi gizi pada anak dan remaja, edukasi cegah stunting dan konsumsi gizi seimbang dengan isi piringku.
Pada anak remaja juga ada edukasi kesehatan remaja, terutama mengenai pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD).
Pada puncak peringatan hari anak nasional tingkat provinsi Aceh di stand Dinas Kesehatan Aceh juga dibagikan telur kepada pengunjung terutama anak-anak dan mengajak anak untuk mau makan telur.
Telur diberikan ke anak balita, untuk memberi contoh makanan tinggi protein yang baik untuk pertumbuhan balita. Makan telur ini sangat penting untuk mencegah stunting.
Sebagaimana diketahui, telur merupakan salah satu sumber protein hewani selain daging, susu dan ikan. Telur merupakan bahan pangan sumber protein yang harganya sangat terjangkau.
Pj Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si, saat mampir ke stand dinas kesehatan Aceh tertarik dengan Cakram Edukasi Gizi Seimbang dan wadah makanan Isi Piringku yang ditampilkan di Stand Dinkes Aceh.
Kadinkes Aceh, dr. Hanif saat memberikan penjelasan kepada Dr. Nurdin mengatakan bahwa kedua benda ini bisa digunakan sebagai media edukasi pencegahan stunting.
Apalagi Wadah Isi Piringku ini, sangat cocok jika diberikan ke anak sekolah, sehingga saat mereka membawa bekal ke sekolah, bisa dijadikan acuan sehingga sesuai dengan porsi makan gizi seimbang.
Secara umum, “Isi Piringku” menggambarkan porsi makan yang harus dikonsumsi dalam satu piring, dimana dalam sekali makan, wadah piring isi piringku harus diisi dengan 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Sedangkan Cakram edukasi gizi seimbang adalah alat yang praktis dan mudah digunakan untuk mengetahui status gizi dan kesehatan pada anak maupun dewasa.
Cakram edukasi gizi seimbang ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi stunting secara cepat, dan bisa digunakan juga untuk mengedukasi gizi baik di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya dengan mudah dan cepat. (adv)