FANEWS.ID – Dinas Sosial Aceh bersama Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) mengadakan pertemuan guna membahas program bantuan beasiswa untuk pelajar/mahasiswa dari keluarga kurang mampu di Aceh yang ingin melanjutkan studi Program Magister (S2) atau Doktoral (S3).
Pertemuan tersebut dihadiri langsung Kadis Sosial Aceh, Dr. Muslem yang menyambut kedatangan Direktur Sekolah Pascasarjana USK, Prof. Dr. Hizir di ruang Kadis.
Prof. Hizir menyebutkan, sekolah pascasarjana USK bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera atau kurang mampu untuk memperoleh pendidikan lanjut ke jenjang pascasarjana.
Melalui beasiswa prasejahtera, program beasiswa tersebut katanya, diperuntukkan bagi kelompok masyarakat keluarga kurang mampu yang ingin melanjutkan studi jenjang pendidikan magister dan Doktoral.
Mereka, sebut Prof. Hizir diprioritaskan dari kelompok penerima manfaat yang terdaftar dan aktif sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)/ penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/ Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Nantinya, sambung Prof. Hizir setelah semua persyaratan dipenuhi, para calon penerima beasiswa tersebut akan mengikuti seleksi untuk kemudian diputuskan layak atau tidak menerima beasiswa pendidikan. Pendaftarannya akan ditutup pada 12 Februari 2024 mendatang.
“Kami hari ini ke Dinas Sosial Aceh adalah untuk menginformasikan bahwa ada peluang beasiswa bagi pelajar kurang mampu dari LPDP seandainya mereka ingin melanjutkan kuliah pascasarjana nya” ungkapnya.
“Kehadiran kami juga dalam rangka jemput bola, agar anak-anak Aceh kita punya kesempatan study lanjut ke S2 ataupun S3 dimanapun dia di Aceh agar dia lebih baik kedepan dari sisi pendidikan nya.” urainya.
Sementara itu, Kadis Sosial Aceh, Dr. Muslem menyambut baik peluang kerjasama yang ditawarkan program pascasarjana USK. Ia menyebutkan skema kerja sama tersebut telah lama diwacanakan dirinya untuk membantu anak-anak kurang mampu dari kelompok KPM dalam menempuh pendidikan lanjutan.
“Selama ini kita meminta kepada perguruan tinggi untuk memberikan prioritas bagi anak-anak penerima bantuan sosial Pemerintah. Alhamdulillah, Ini kan ada kesempatan, bahwa ada anak-anak dari keluarga kurang mampu yang bisa mendapatkan beasiswa.” ujarnya syukur.
“Kita ambil semua, berapa yang ada kita ambil kuota nya, nanti datanya akan kita surati. Hal ini bisa hilangkan stigma negatif tentang warga miskin tidak sanggup kuliah di jenjang yang lebih tinggi. Dan Pemerintah hadir membantu mewujudkannya” kata Kadis Muslem optimis.
Dr. Muslem berharap program beasiswa bisa terwujud sehingga bisa memberikan semangat untuk anak-anak dari KPM lain nantinya dalam menuntut pendidikan tinggi.
Turut serta dalam pertemuan itu, Kabid Linjamsos, Zulkarnain dan Sub Koordinator Jaminan Sosial Keluarag, Syafrizal. (red/InfoPublik)