FANEWS.ID – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Simeulue, berencana akan memperbanyak ikon Tugu Smong di pulau berjuluk Ate Fulawan tersebut.
Kepala Disbudpar Simeulue, Asmanuddin, mengatakan bangunan Tugu Smong yang berada di garis pantai Teluk Sinabang, kawasan pusat Ibu Kota Simeulue itu menjadi salah satu ikon Pariwisata dan bakal diperbanyak di sepuluh Kecamatan.
Selain itu juga akan dibangun di kawasan strategis seperti pintu masuk ke pulau Simeulue yakni Bandar Udara, Pelabuhan Laut, termasuk kompleks fasilitas pendidikan, hingga perkantoran.
“Pasca MTQ XXXVI kemarin itu, Tugu Smong telah menjadi salah satu ikon pariwisata di pulau Simeulue. Kita wacanakan untuk perbanyak di sepuluh kecamatan, kawasan strategis, fasilitas pendidikan, perkantoran serta pintu masuk di pelabuhan, bandara dan lainnya,” kata Asmanuddin dalam keterangannya, Selasa (9/1).
Menurut Asmanuddin, bangunan Tugu Smong yang dibangun pada masa priode pemerintahan almarhum Bupati Riswan NS dan Wabup Hasrul Edyar, merupakan salah satu aset daerah, sehingga masyarakat dan pengunjung memiliki peran tanggungjawab untuk menjaganya.
Keberadaan Tugu Smong itu, merupakan salah satu bukti kearifan lokal untuk deteksi dini bencana alam tentang Gempa Bumi (Linon) dan Tsunami (Smong), yang telah mengakar dan dipelihara oleh masyarakat Simeulue sejak tahun 1907, dan terbukti warga Simeulue minim menjadi korban saat bencana alam gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 silam.
Pasca bencana alam tersebut dengan minimnya korban jiwa warga Simeulue, kearifan lokal Smong mematik perhatian masyarakat dunia, dan peneliti bencana alam dari berbagai negara dan kemudian diadopsi oleh sejumlah negara.
“Telah menjadi salah satu ikon pariwisata, sehingga penting peran kita seluruhnya untuk memperbanyak dan menjaga aset itu. Setidaknya ada karya souvenir dengan ciri khas tugu Smong, warisan kearifan lokal Simeulue yang telah dikenal masyarakat dunia,” imbuhnya.
Keberadaan Tugu Smong sebagai kearifan lokal masyarakat itu, juga mendapat perhatian serius dari Moris (71), pemerhati bidang budaya di Kabupaten Simeulue.
“Kita sangat bangga, dengan keberadaan Tugu Smong itu menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Simeulue dan bakal diperbanyak di berbagai lokasi, namun masih ada yang kurang, karena belum ada keterangan historis sejarahnya di sana untuk edukasinya. Sehingga pengunjung hanya melihat bentuk fisik tugunya,” kata Moris.
Karena itu, Moris berpesan, dengan realisasi bangunan fisik Tugu Smong disertai historis nilai sejarahnya dan budaya kearifan lokal Smong, sehingga nantinya generasi muda dan masyarakat tidak lupa sejarah tentang kearifan lokal Smong yang telah mengakar turun temurun sejak 1907 silam.(red/habaaceh)