FANEWS.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) menjalankan berbagai program dan kegiatan untuk dapat meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat dan kinerja berbagai jenis perpustakaan yang ada di wilayah Aceh.
Salah satu program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh yakni kegiatan talkshow lokakarya literasi, yang pada kesempatan ini dilaksanakan di Sigli, ibukota Kabupaten Pidie.
Kegiatan yang diikuti puluhan peserta dari kalangan pengelola perpustakaan, pengiat literasi, siswa dan mahasiswa ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi.
Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto mengatakan, gerakan literasi secara esensinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana literasi memberikan pilihan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Melalui membaca, diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan hal-hal positif di kehidupan sehari-hari. Gerakan budaya membaca bukanlah hanya tugas pemerintah. Tetapi ini merupakan tugas semua komponen lapisan masyarakat,” ujar Wahyudi Adisiswanto.
Wahyudi menambahkan, namun pemerintah daerah akan terus berupaya dalam menumbuhkan minat bagi masyarakat dan anak-anak untuk terus gemar membaca dan menulis sehingga indeks pembangunan lliterasi masyarakat akan terus meningkat.
Sementara itu, Dr Edi Yandra SSTP MSP, Kepala DPKA mengatakan penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat.
Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan.
Lanjut Edi Yandra, pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca. Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga.
“Minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat, dengan kemampuan membaca ini pula literasi dasar berikutnya (numerasi, sains, digital, finansial serta budaya dan kewargaan) dapat ditumbuhkembangkan,” ujarnya.
Edi Yandra menambahkan budaya literasi di Aceh masih sangat sedikit, oleh karena itu untuk meningkatkan hal tersebut DPKA mempunyai berbagai program dan kegiatan untuk dapat meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat dan kinerja berbagai jenis perpustakaan yang ada di wilayah Aceh.
Salah satu program dari DPKA adalah kegiatan talkshow lokakarya literasi, yang pada kesempatan ini dilaksanakan di Kabupaten Pidie. (*)
sumber: InfoPublik