BERITA ONLINE TERVIRAL

DPR Aceh: Program PMT Harus Ditingkatkan Agar Anak Aceh Terbebas dari Stunting

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 12 Maret 2023 - 10:25 WIB    Banda Aceh

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Fuadri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Fuadri

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Fuadri, menilai Sosialisasi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita upaya pencegahan stunting yang cukup baik. Sebab edukasi dan asupan gizi sangat dibutuhkan anak-anak, sehingga terhindar dari stunting.

PMT, kata Fuadri, pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu. Di samping itu memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan, serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Karena itu, Fuadri optimis Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dapat menekan angka stunting. Apalagi di seluruh daerah sudah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) stunting dan gizi.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Berat Badan Turun 10 Kilogram Sebulan, Mungkinkah?

“Mereka (satgas) bekerja sama dengan semua jaringan pendamping desa. Baik itu jaringan pendamping sosial, posyandu-posyandu agar dapat mendeteksi anak yang berpotensi atau terindikasikan stunting,”kata Fuadri, di Banda Aceh, Sabtu (11/3/2023).

Dengan adanya satgas tersebut, kata Fuadri, tentu pemerintah dapat menjajaki langkah-langkah yang lebih cepat dan akurat. Sehingga pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini. “Jadi, saya pikir satgas ini sangat penting,” sebut Fuadri.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Terus Berlanjut, Vaksinasi Massal Pemerintah Aceh Kini Capai 88.508

Menurut Fuadri, persoalan stunting ini bukan sekedar tanggung jawab dan perhatian pemerintah, baik kota, kabupaten maupun provinsi. Namun juga ikut menjadi tanggung jawab pemerintah desa.

Fuadri menjelaskan, pemerintah desa harus memastikan informasi atau data real tentang anak yang terindikasi stunting. Supaya pemerintah kabupaten/kota, atau provinsi dapat menindak dan melakukan upaya tertentu.

“Misalnya program penyiapan gizi makanan dan asupan gizi, kemudian ada juga persoalan-persoalan dan lainnya,” ujar Fuadri.

Fuadri menilai, indikator penurunan stunting adalah perbaikan pola asuh, persoalan kesehatan anak, kebersihan lingkungan, serta segala macamnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Antibodi Terbentuk 1-2 Minggu Pasca Vaksinasi, Pemudik jangan Tunda Vaksinasi Booster!

Fuadri menilai, ketika persoalan stunting di suatu daerah menurun, dapat dipastikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berjalan ke arah lebih bagus.

“Kalau angka stunting masih tinggi mengindikasikan bahwa IPM kita dianggap masih dalam kategori yang terendah perhatian pemerintah dalam hal penguatan sumber daya manusia,” sebut dia.

Untuk itu, Fuadri berharap pekerja atau satgas harus serius dalam menangkal persoalan stunting pada masing-masing daerah. Sebab stunting merupakan ancaman terhadap sumber daya manusia di Aceh, khususnya. (adv)

Baca Juga

Kesehatan

RSJ Aceh Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa

Kesehatan

Karo Humas Aceh : Sebanyak 346 Orang Divaksin Covid-19, Total 79.578

Kesehatan

Tekan Risiko Stroke, Masyarakat Dianjurkan Teratur Cek Kesehatan

Kesehatan

Dinkes Aceh lakukan Bimbingan Bagi Guru di Sekolah Terkait Penerapan KTR

Kesehatan

SeGeRa Ke RS Untuk Cegah Faktor Risiko Stroke

Kesehatan

Kasus Covid-19 Kian Landai, Kasus Baru 23 orang di Aceh

Kesehatan

Mulai Besok, Layanan Vaksinasi Massal Covid-19 di BACH dipindahkan ke Museum Aceh.

Kesehatan

Cara Cepat Sembuh dari Penyakit: Panduan Praktis dan Efektif