Sabri Badruddin menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan PKA ke-8 yang sukses, sambil menegaskan bahwa prestasi ini seharusnya menjadi poin tetap dalam agenda pemerintah tanpa ada pergeseran jadwal. Ia berharap momentum ini dapat menjadi wadah edukasi bagi generasi muda Aceh untuk memahami kekayaan khazanah budaya dari setiap kabupaten dan kota di wilayah tersebut.
“PKA bukan sekadar festival, tetapi adalah ajang prestasi bagi daerah. Kabupaten Aceh Selatan pantas mendapat apresiasi tinggi atas prestasinya sebagai juara umum yang berkelanjutan,” ujar Sabri Badruddin dengan semangat.
Menurutnya, PKA bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga menjadi platform penting dalam mempromosikan keberagaman budaya, kuliner, dan adat istiadat Aceh. Sabri Badruddin menyoroti bahwa keberhasilan acara tersebut telah menciptakan dampak positif pada sektor-sektor ekonomi, seperti pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), penginapan, dan usaha lainnya.
“Tentu, ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM dan pariwisata,” tandasnya.
Sabri Badruddin juga menegaskan pentingnya memaksimalkan promosi PKA ke depan, baik di dalam maupun di luar Aceh. Ia berharap agar acara sebesar ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Aceh sendiri, tetapi juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara.
“PKA harus lebih dari sekadar gelaran lokal. Perlu ditingkatkan promosinya hingga ke luar Aceh, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi Aceh dan menikmati keindahan serta kekayaan budayanya,” tambahnya.
Terakhir, Sabri Badruddin berharap bahwa keberhasilan PKA bukan hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi sorotan nasional yang mampu menarik perhatian dunia pada keindahan dan keberagaman budaya Aceh. [*]
