Irwansyah menyampaikan keprihatinannya terkait pembangunan kawasan parkir dengan anggaran miliaran rupiah yang belum difungsikan sesuai potensinya. “Kawasan parkir kita bangun dengan target meningkatkan PAD, tapi realisasinya masih jauh dari harapan. Ini menjadi masalah tahunan yang harus segera kita selesaikan,” ungkap Irwansyah.
Dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar), Irwansyah mengungkapkan bahwa potensi pendapatan dari retribusi parkir sangat besar, namun realisasi saat ini baru mencapai sekitar 50 persen dari target yang ditetapkan. Ia menyoroti perlunya memodernisasi sistem pungutan retribusi parkir agar dapat meminimalisir potensi kebocoran.
“Saatnya beralih ke sistem yang lebih modern, apakah itu pembayaran non tunai, portal, atau sistem lainnya. Sistem manual atau konvensional harus ditinggalkan agar PAD parkir dapat mencapai target yang diinginkan,” tegas Irwansyah.
Politisi muda ini menekankan bahwa solusi harus segera diimplementasikan, termasuk memfungsikan kawasan parkir secara maksimal mulai tahun ini. Irwansyah mendesak Dishub untuk menyelesaikan kendala, termasuk regulasi, dalam waktu singkat. “Kita harus bergerak cepat, baik dari segi peraturan maupun prasarana yang diperlukan. Ini adalah PR kita bersama,” pungkasnya. [*]
