Sofyan Helmi, yang juga Dewan dari Dapil 1 Kecamatan Lueng Bata dan Kecamatan Baiturrahman, mendengar keluhan warga tentang jalan rusak yang bertahan sejak tsunami melanda daerah ini. Namun, saat kunjungan lapangan, ditemukan bahwa jalan tersebut rusak parah, bukan sekadar kerusakan biasa.
Proyek revitalisasi jalan Gampong Lamdom ini direncanakan untuk mencakup sepanjang 200 meter. Karena terbatasnya anggaran, perbaikan jalan ini diwujudkan melalui dana pokok-pokok pikiran (pokir) yang berasal dari Komisi III DPRK Banda Aceh. Sebagai wakil rakyat, Sofyan Helmi berkomitmen untuk mewujudkan aspirasi warga setempat, meskipun perbaikan belum mencakup seluruh jalan yang berpanjang sekitar 2.000 meter.
Sofyan Helmi juga menyatakan bahwa jika ada kesempatan berkelanjutan, proses rehabilitasi jalan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Pemerintah Kota Banda Aceh telah mengalokasikan anggaran tambahan untuk program ini, dan dia berharap mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.
Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Misqal Novio Reza, yang juga ikut dalam peninjauan proses pengerasan jalan di Gampong Lamdom, menjelaskan bahwa proses rehabilitasi jalan ini memerlukan waktu sekitar empat hingga lima hari, tergantung pada cuaca. Pengaspalan jalan akan menjadi tahap selanjutnya setelah lapis pondasi selesai dikerjakan.
Masyarakat setempat merasa terharu dengan upaya Sofyan Helmi. Keuchik Gampong Lamdom, Sulaiman, mengungkapkan rasa syukurnya atas perbaikan jalan ini yang sangat dinantikan. Jalan di kampung mereka telah terbengkalai selama bertahun-tahun, dan hampir 70 persen kondisinya rusak parah. Sulaiman berharap proyek perbaikan jalan selesai sebelum acara Maulid Nabi di Gampong Lamdom.
Langkah Sofyan Helmi dalam merevitalisasi infrastruktur jalan ini merupakan contoh konkret bahwa suara rakyat didengar dan direspons oleh anggota DPRK Banda Aceh. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan komitmen dalam pelayanan masyarakat dapat membawa perubahan yang positif bagi wilayahnya. (*)
