BERITA ONLINE TERVIRAL

Dyah Erti Hijaukan Lingkungan Kantor UPTD BPSR di Blang Bintang

Oleh : AR Lubis    Editor : Redaksi    Minggu, 21 Maret 2021 - 12:20 WIB    Banda Aceh

Bagikan informasi Beritanya Via :
Bagikan informasi Beritanya Via :

0:00

Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati beserta pengurus dan unsur terkait lainnya, menghijaukan lingkungan UPTD Balai Penanganan Sampah Regional (BPSR) dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawa ke-38, Hari Hutan Internasional dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke- 49, di Gampong Data Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu, (21/3/2021).

 

Kota Jantho – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, menghijaukan lingkungan UPTD Balai Penanganan Sampah Regional (BPSR) di Gampong Data Makmur, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu, (21/3/2021).

Sebanyak 250 bibit pohon sirsak, pucuk merah dan tanaman bunga ditanam di lingkungan tersebut, dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawa ke-38, Hari Hutan Internasional dan Hari Kesatuan Gerak KE-49 PKK.

Ikut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, A Hanan, Kepala UPT Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Eko Nurwijayanto, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, dan sejumlah Kepala UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Aceh.

Baca Juga Artikel Beritanya:  HOAX : Vaksin COVID-19 Mengandung Mikrocip Magnetis

Kegiatan penanaman pohon dan bunga tersebut merupakan agenda Tim Penggerak PKK Aceh, bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh beserta sejumlah UPT dan Badan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Aceh.

Dyah mengatakan, penanaman pohon merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup. Ia berharap kegiatan itu dapat membangkitkan rasa kepedulian dari semua pihak untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup Aceh, utamanya kelestarian hutan.

“Tadi saya tertarik, berdasarkan laporan saat ini Aceh merupakan salah satu provinsi yang pengurangan tutupan hijaunya tidak terlalu besar. Namun beberapa kali kejadian bencana yang terjadi harus kita akui kerusakan alam kita terhitung lumayan besar,”kata Dyah.

Oleh sebab itu, kata Dyah, penghijauan lingkungan hidup menjadi salah satu program Pemerintah Aceh. Bahkan ia sering mendorong Gubernur Aceh untuk melakukan berbagai program untuk merawat dan melestarikan kehutanan di Aceh, serta berbagai kegiatan penghijauan kembali lainnya.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Kapolda Aceh Terima Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI

“Saya juga minta kepada BPBA dan DLHK untuk menjalankan grand desain terkait pengembalian keutuhan lingkungan hidup, sebagai solusi mengatasi bencana alam kita,”kata Dyah.

Dalam kesempatan tersebut, istri orang nomor satu di Aceh itu berpesan agar ratusan pohon yang telah ditanam di lingkungan UPTD BPSR Blang Bintang tersebut dapat dirawat sebaik mungkin hingga dapat memberi manfaat untuk kehidupan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, A Hanan, mengatakan, kegiatan penanaman bunga dan pohon tersebut bertujuan memberi semangat kepada Rimbawan untuk terus menanam dan menjaga hutan secara lestari.

Hanan melaporkan, komplek UPTD Balai Penanganan Sampah Regional (BPSR) di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh itu memiliki lahan seluas 206 hektar. Sampai saat ini penggunaannya baru 40 hektar.

Baca Juga Artikel Beritanya:  Komandan KKB Wilayah Kosiwo Mantapkan Diri Kembali Kepada NKRI

Setiap harinya, UPTD itu menampung sampah sebanyak 250 ton yang berasal dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Di tempat tersebut sampah diurai, baik untuk menjadi pupuk ataupun dimusnahkan.

Sementara itu, Kepala UPT Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Eko Nurwijayanto, mengatakan, saat ini Aceh masih menjadi provinsi dengan wilayah tutupan hutan terluas di Sumatera. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersyukur atas kelestarian hutan.

“Akan tetapi akhir-akhir ini, kondisi sekarang benyak sekali terjadi kebakaran hutan. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat akan lahan untuk penanaman tanaman pangan sangat tinggi,”ujar Eko.

Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat tidak lagi melakukan pembukaan lahan melalui pembakaran hutan. Sebab acap kali banjir terjadi akibat hilangnya kawasan resapan air dalam bentuk tutupan hutan.[]

 

Baca Juga

Uncategorized

Protokol Kesehatan Idul Adha 1442 H Berdasarkan Taushiyah MPU Aceh

Uncategorized

Kapolda Aceh Beri Arahan Ke Jajaran Secara Virtual Terkait Penanganan Covid-19

Uncategorized

Kankemenag Aceh Besar Semangati Siswa MIN Pulo Aceh

Uncategorized

Kunjungi Natuna, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi

Uncategorized

Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar Gelar Musrenbang RKPD 2022, Ini Prioritasnya.

Uncategorized

Dandim 0101/Aceh Besar Beri Motivasi Persit jajaran Cabang XXVII PD Iskandar Muda

Uncategorized

Sukseskan New safari Ramadhan, Biro Humas Aceh. Gencarkan BEREH Lanjutkan di Mesjid Lhoknga

Uncategorized

Baitul Mal Aceh Bantu Korban Kebakaran di Gampong Gani