Headline Berita Hari Ini

Home / Internasional / News

Rabu, 6 September 2023 - 03:12 WIB

Filipina Gantikan Myanmar Pegang Keketuaan ASEAN 2026

0:00

FANEWS.ID– Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat tidak mengizinkan Myanmar memegang keketuaan pada 2026 dan posisinya akan digantikan oleh Filipina. Hal itu disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

“Keketuaan ASEAN 2026 akan dipegang oleh Filipina dan ASEAN berkomitmen untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan [ke Myanmar],” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi di Jakarta, Selasa.

Keketuaan ASEAN ditentukan sesuai abjad negara dalam bahasa Inggris. Myanmar sedianya memegang keketuaan ASEAN pada 2026, sementara Filipina (Philippines) mendapat giliran pada 2027.

Baca Juga Artikel Berita nya   Asisten Sekda Buka Acara Bank Aceh Action Expo UMKM

Meski giliran menjadi ketua dilewati, tetapi keterwakilan nonpolitis Myanmar di ASEAN tidak dicabut.

“Keterwakilan nonpolitis Myanmar dipertahankan,” kata Retno.

ASEAN melarang para pemimpin junta Myanmar untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi lantaran tak kunjung melaksanakan Konsensus Lima Poin (Five Point of Consensus). Konsensus itu berisi kesepakatan damai antara ASEAN dan pemimpin junta militer yang mengudeta pemerintahan terpilih pada 2021.

“Kesimpulannya, tidak ada kemajuan yang signifikan dalam implementasi Five Point of Consensus. Semua memahami situasi yang sangat pelik, complicated dan tidak mudah untuk diselesaikan,” kata Retno.

Baca Juga Artikel Berita nya   Asisten III Buka Pelatihan Kepemimpinan Administrator untuk Pejabat Pemerintahan Aceh Besar dan Lhokseumawe

Retno mengatakan Indonesia sudah berupaya untuk membantu penyelesaian masalah Myanmar. Indonesia sudah melakukan sekitar 145 pendekatan dalam sembilan bulan terakhir.

“Ini adalah engagement yang paling banyak dan paling intensif yang pernah dilakukan oleh ASEAN,” Kata Retno.

Menurut Retno, para pemimpin ASEAN sepakat penyelesaian krisis di Myanmar tetap mengacu pada Konsensus Lima Poin yang disepakati pada April 2021.

Baca Juga Artikel Berita nya   Kasus Obesitas Meningkat Signifikan dalam 10 Tahun Terakhir

“Setelah melakukan diskusi, para pemimpin memutuskan Five Point of Consensus tetap menjadi rujukan utama, desak penghentian kekerasan, melanjutkan engagement dengan para stakeholder,” kata Retno.

Konsensus Lima Poin menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.(*)

sumber: tirto

Baca Juga

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Serahkan Kursi Roda dan Motor Tiga Roda Kepada Penyandang Disabilitas

News

Mantan Ketua PWI Aceh Daftarkan Diri Bacabup Nagan Raya ke PPP Aceh

News

Taksi Terbang di Langit Indonesia

Daerah

Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan Oleh Korlap

News

Kejati Aceh Tuntut Mati 64 Terdakwa Perkara Narkotika
MUI Berharap FIFA Mengerti Posisi Indonesia soal Palestina dan Israel

Nasional

MUI Berharap FIFA Mengerti Posisi Indonesia soal Palestina dan Israel
Qanun Hewan Ternak di Simeulue Direvisi

Nasional

Qanun Hewan Ternak di Simeulue Direvisi
Kemlu Siap Evakuasi 203 WNI di Lebanon, Sebagian Pilih Menetap

Internasional

Kemlu Siap Evakuasi 203 WNI di Lebanon, Sebagian Pilih Menetap